JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan adanya berbagai usulan dari masyarakat untuk menetapkan Hari Kebudayaan Nasional seiring dengan pembentukan Kementerian Kebudayaan pertama di Indonesia. Salah satu usulan paling serius datang dari Tim Garuda 9 Plus, kelompok yang terdiri dari seniman, budayawan, dan akademisi di Yogyakarta, yang telah melakukan kajian mendalam tentang hal ini.  

"Bulan Januari lalu banyak yang mengusulkan hari kebudayaan. Masyarakat sangat antusias dengan adanya kementerian ini, sehingga muncul usulan untuk memiliki momentum khusus," kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Kamis (17/7). Beberapa tanggal sempat dipertimbangkan, seperti 20 Oktober (tanggal pengumuman pembentukan kementerian) atau hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Namun, Tim Garuda 9 Plus merekomendasikan 17 Oktober sebagai pilihan paling tepat berdasarkan kajian 79 halaman mereka.  

Fadli menjelaskan bahwa 17 Oktober dipilih karena bertepatan dengan hari lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada masa Kabinet Sukiman, saat Presiden Soekarno menandatangani lambang negara yang memuat semboyan tersebut. "Bhinneka Tunggal Ika adalah puncak kebudayaan Indonesia karena merangkum keragaman Nusantara dalam satu semangat persatuan, bersama Pancasila, NKRI, dan UUD 1945 sebagai pilar kebangsaan kita," tegasnya.  

Usulan ini kini sedang dibahas lebih lanjut untuk ditetapkan sebagai peringatan nasional, mengukuhkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan yang akan diperingati setiap tahun.