
JAKARTA – Sebanyak 27 warga yang menjadi korban kebakaran di permukiman padat Tebet, Jakarta Selatan, terpaksa mengungsi ke tenda darurat yang disiapkan pemerintah. "Saat ini ada 27 pengungsi dari 13 kepala keluarga," ujar Camat Tebet, Dyan Airlangga, di lokasi kejadian, Sabtu (19/6).
Berdasarkan pantauan di lokasi, tenda darurat seluas 15 x 100 meter didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di sebuah lapangan dekat lokasi kebakaran. Selain tenda, posko pengungsian juga dibangun untuk memantau data korban, mencatat jumlah pengungsi, serta menyalurkan bantuan logistik.
Pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat selama tiga hari di sekitar lokasi kebakaran. "Status ini bisa diperpanjang tergantung kondisi, bisa satu minggu atau satu bulan," jelas Dyan. Meski demikian, aktivitas warga sekitar tidak dibatasi selama masa tanggap darurat.
Kebakaran yang terjadi di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, menewaskan empat anak berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban terakhir diketahui bersaudara. Jenazah mereka telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.