
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia secara resmi menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan 18 proyek hilirisasi nasional kepada CEO Danantara, Rosan Roeslani, di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (22/7/2025). Nilai total investasi proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp618,13 triliun.
Proyek yang ditawarkan terdiri dari 8 proyek hilirisasi minerba, 3 hilirisasi pertanian, 3 kelautan dan perikanan, serta masing-masing 2 proyek transisi energi dan ketahanan energi. Bahlil menyebut, jika terealisasi, proyek-proyek ini diproyeksikan akan menciptakan hingga 300 ribu lapangan kerja.
"Kalau ini mampu kita implementasikan, maka ini adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Bahlil.
Dokumen yang diserahkan bersifat pra-studi kelayakan dan telah disusun melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan mitra teknologi. Namun Bahlil menegaskan, penyempurnaan studi akan menjadi tanggung jawab Danantara, sebagai pihak pelaksana utama proyek.
“Namanya pra-studi kelayakan tentu belum sempurna. Penyempurnaannya kita serahkan ke Danantara yang punya sumber daya untuk itu,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa Satgas akan terus mendampingi Danantara dalam proses kajian lanjutan dan pelaksanaan proyek kedepan.