
DEPOK – Memasuki hari kesembilan pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2025, Polres Metro Depok mencatat lebih dari 5.700 pengendara terjaring dalam operasi yang berlangsung sejak 14 Juli dan akan berakhir pada 27 Juli 2025. Operasi ini merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan.
Kasatlantas Polres Metro Depok, Kompol Joko Sembodo, menyampaikan bahwa selama periode 14 hingga 21 Juli, pihaknya telah memberikan 2.158 sanksi teguran kepada pelanggar. Selain itu, 2.005 pengendara menerima sosialisasi dan imbauan terkait pentingnya mematuhi aturan lalu lintas. Sementara itu, melalui sistem tilang elektronik (ETLE) statis, tercatat 1.595 pelanggar telah ditindak.
Sasaran prioritas dalam operasi ini antara lain pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, dan pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari dua orang. Selain itu, pelanggaran lain yang turut menjadi perhatian adalah serta pelanggaran seperti melawan arus, melebihi batas kecepatan, dan kendaraan dengan muatan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL).
“Pelanggaran-pelanggaran tersebut menjadi perhatian utama karena berkaitan langsung dengan fatalitas kecelakaan lalu lintas. Kami berharap pengendara semakin sadar bahwa keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tapi juga sesama pengguna jalan,” ujar Kompol Joko, Selasa (22/7/2025).
Operasi Patuh Jaya 2025 digelar secara serentak di seluruh jajaran Polda Metro Jaya, termasuk Kota Depok. Dalam pelaksanaannya, Satlantas Polres Metro Depok mengerahkan personel ke titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas, baik melalui patroli maupun pengawasan statis. Penindakan dilakukan tidak hanya secara langsung di lapangan, tetapi juga melalui pemanfaatan teknologi tilang elektronik untuk memaksimalkan pengawasan.
Beberapa titik utama yang menjadi fokus penindakan antara lain Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda Raya, dan Jalan Ir. H. Juanda. Selain itu, sejumlah perempatan dan jalan protokol di Kota Depok juga menjadi target utama karena tingkat pelanggarannya yang tinggi. Kepolisian berharap, operasi ini mampu meningkatkan budaya disiplin berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan di wilayahDepok.