
JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan tanggapan terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai penurunan angka pengangguran di Indonesia. Menurut Yassierli, pernyataan Presiden tersebut merujuk pada data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2025.
"Pak Presiden mengutip data dari BPS bulan Februari. Untuk data terbaru, kita tunggu rilis BPS pada Agustus nanti," ujar Yassierli di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Sebelumnya, dalam pidato penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia di Solo, Minggu (20/7/2025), Presiden Prabowo menyampaikan bahwa angka pengangguran dan kemiskinan absolut di Indonesia mengalami penurunan berdasarkan laporan BPS.
Namun data BPS per Februari 2025 justru menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran sebesar 1,11 persen secara tahunan, dengan total 7,28 juta orang pengangguran atau 4,76 persen dari total angkatan kerja 153,05 juta orang. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh masuknya lulusan baru dan ibu rumah tangga yang kembali ingin bekerja ke pasar tenaga kerja.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, peningkatan angka pengangguran tersebut perlu dilihat dalam konteks pertumbuhan angkatan kerja yang mencapai 3,67 juta orang dibanding tahun sebelumnya. Data terbaru mengenai kondisi ketenagakerjaan nasional akan kembali dirilis BPS pada Agustus 2025 mendatang.