LABUAN BAJO - Seorang turis asal Inggris, Mattew (35), menjadi korban penipuan saat mencari lokasi snorkeling di Labuan Bajo. Alih-alih mendapatkan pengalaman menyelam yang dijanjikan, Mattew justru diarahkan ke spot yang tidak sesuai dan harus naik rakit styrofoam berukuran kecil sebelum dipindahkan ke perahu bermasalah. Kejadian ini bermula ketika Mattew mencari informasi snorkeling alternatif melalui Facebook, setelah rencananya ke Pulau Kanawa batal.  

Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono, menyatakan keprihatinannya atas insiden ini. Menurutnya, kasus semacam ini dapat merusak reputasi Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata unggulan. BPOLBF mengimbau pelaku industri pariwisata untuk menjalankan bisnis secara profesional dan bertanggung jawab guna menjaga citra positif kawasan tersebut.  

BPOLBF juga menyarankan wisatawan untuk lebih berhati-hati dalam memilih agen perjalanan, dengan memastikan mereka memiliki izin operasional resmi dan tergabung dalam asosiasi pariwisata setempat. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.  

Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Lufthi Darmawan Aditya, melaporkan bahwa korban telah memaafkan pelaku setelah dilakukan mediasi. Dua tersangka berinisial TS (29) dan YP (29), yang ternyata bekerja sebagai sopir travel antarkabupaten, telah meminta maaf kepada Mattew. Kasus ini pun tidak dilanjutkan ke ranah hukum setelah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak.  

Otoritas setempat berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan tata kelola pariwisata yang lebih transparan dan profesional di Labuan Bajo.