REMBANG – Sebuah peristiwa inspiratif terjadi di Kabupaten Rembang. Seorang warga beragama Katolik, Megah Erisniawati Ernien, dengan tulus mewakafkan sebidang tanahnya untuk pembangunan musala Nailun Najah di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan.

Ikrar wakaf dilangsungkan pada Selasa, 22 Juli 2025, dan dipandu oleh Kepala KUA Pamotan selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), M. Subchan. Dalam ikrarnya, Megah menyatakan keikhlasannya menyerahkan tanah kapling miliknya untuk kepentingan ibadah umat Islam.

Muhammad Riswanto ditunjuk sebagai nadzir atau pengelola wakaf, sementara dua tokoh masyarakat, Duwi Rohmad dan Subejo, hadir sebagai saksi sah. Wakaf ini menjadi simbol kerukunan antarumat beragama yang nyata.

“Ini adalah contoh konkret bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dapat diwujudkan. Wakaf ini bukan hanya ladang amal, tapi juga simbol persaudaraan lintas keyakinan,” ujar Subchan.

Megah mengaku keputusan itu dilandasi oleh rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. “Saya berharap tanah ini bermanfaat bagi umat Muslim. Bagi saya, saling membantu adalah nilai universal kemanusiaan,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada KUA Pamotan atas pelayanan yang hangat dan proses yang berjalan lancar. Sejumlah tokoh masyarakat turut hadir dalam prosesi, mengapresiasi langkah Megah sebagai wujud toleransi dan harmoni beragama.