JAKARTA - Eks anggota Korps Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya pulang ke Indonesia melalui unggahan di akun TikTok @zstorm689 pada Minggu (20/7/2025). Dalam video tersebut, Satria memohon maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajaran pemerintah atas ketidaktahuannya yang menyebabkan pencabutan status kewarganegaraan Indonesia setelah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.  

Pemerintah melalui Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa Satria secara otomatis kehilangan status WNI setelah bergabung dengan militer asing, sesuai UU Kewarganegaraan Nomor 12 Tahun 2006. Untuk kembali menjadi WNI, Satria harus mengajukan permohonan pewarganegaraan kepada Presiden melalui Menteri Hukum.  

Wamenko Polhukam Lodewijk F Paulus menyatakan pemerintah akan memproses permohonan pulang Satria sesuai peraturan yang berlaku, meski hingga kini permintaan tersebut baru disampaikan melalui media sosial. Sementara itu, Menkominfo Prasetyo Hadi mengungkapkan pemerintah sedang berkoordinasi dengan Kemenlu, Kemenkumham, dan TNI untuk mencari solusi.  

KBRI Moskwa terus memantau kondisi Satria dari sisi kemanusiaan dan telah berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Namun, persoalan teknis kepulangan masih terkendala status kewarganegaraan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Satria sebelumnya dipecat dari TNI AL karena kasus desersi sebelum akhirnya bergabung dengan militer Rusia sebagai tentara bayaran.