JAKARTA – Pemerintah menyiapkan serangkaian kebijakan strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tekanan ketidakpastian global dan tantangan domestik yang meningkat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut kebijakan tersebut akan difokuskan pada penguatan konsumsi dan investasi melalui optimalisasi belanja pemerintah dan program prioritas.
“Melihat berbagai tantangan perekonomian ke depan, kita perlu menyiapkan program yang mendorong agar ekonomi Indonesia berkembang lebih tinggi di semester kedua,” ujar Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Sejumlah program prioritas yang akan diakselerasi mencakup Program Makan Bergizi Gratis, Akselerasi Koperasi Desa Merah Putih, serta pembangunan tiga juta rumah. Pemerintah juga memprioritaskan tenaga kerja dari masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya dari Desil-1 dan Desil-2, untuk direkrut dalam program-program tersebut.
Dari sisi belanja negara, percepatan realisasi anggaran kementerian dan lembaga didorong agar penyerapan APBN bisa maksimal. Sementara di sektor investasi, langkah konkret dilakukan melalui peningkatan kualitas data dan akses informasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI), serta percepatan pelaksanaan program pembiayaan seperti FLPP, BSPS, dan Kredit Investasi Padat Karya.
Untuk sektor konsumsi rumah tangga, program padat karya tunai juga akan terus dioptimalkan guna mendongkrak daya beli masyarakat.
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, Pemerintah juga menyiapkan stimulus pariwisata nasional, seperti bundling paket wisata, diskon tarif moda transportasi darat dan laut, serta insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat. Event nasional baru juga dirancang untuk menggairahkan sektor pariwisata.
Seluruh kebijakan ini diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah dinamika ekonomi global dan tekanan geopolitik yang kian kompleks. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada Semester II 2025, sekaligus memperkuat fondasi ekspansi jangka panjang.
