JAKARTA - Kepolisian Jakarta Selatan menangkap sebelas warga negara asing (WNA) asal China yang diduga terlibat dalam jaringan penipuan online. Kelompok ini beroperasi dari sebuah rumah sewaan di Lebak Bulus, Cilandak, sejak Maret 2025 dengan modus menyamar sebagai polisi Distrik Wuhan.  

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa operasi ini terbongkar setelah warga sekitar melaporkan aktivitas mencurigakan. "Mereka telah menempati rumah ini selama 4-5 bulan dan diduga kuat melakukan penipuan online," ujar Nicolas dalam konferensi pers di lokasi kejadian, Rabu (30/7/2025).  

Polisi menyita berbagai barang bukti termasuk 37 perangkat telepon (iPhone, Android, Nokia), 10 iPad, laptop, modem, router, serta dokumen berbahasa Mandarin. Yang menarik, ditemukan juga seragam polisi China, korek gas berbentuk senjata, dan bilik kedap suara yang digunakan untuk melakukan panggilan video ke korban di China.  

Kendala utama dalam penyidikan adalah ketiadaan dokumen keimigrasian pada para tersangka. Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Bugie Kurniawan menduga mereka sengaja tidak membawa dokumen dan didoktrin untuk tutup mulut jika tertangkap.  

Modus operandi mereka adalah melakukan video call ke korban di China dengan menggunakan seragam polisi dan backdrop bertuliskan "Datasemen Investigasi Ekonomi Cabang Distrik Wuchang" dalam bahasa Mandarin. Namun, tujuan dan jumlah korban penipuan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut dengan melibatkan Interpol.  

Para tersangka dijerat dengan berbagai pasal termasuk UU ITE, KUHP tentang penipuan, serta UU Keimigrasian terkait overstay dan penyalahgunaan izin tinggal. Polisi masih menyelidiki alasan pemilihan Indonesia sebagai basis operasi dan jaringan yang mungkin terlibat dalam kegiatan ilegal ini.