
Lombok – Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu pendidikan berkualitas, BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiatif Program Literasi Anak Negeri.
Kali
ini Program Literasi Anak Negeri BRI Peduli dilaksanakan di SD Negeri (SDN) 1
Malaka yang berlokasi di Kec. Pemenang,
Kab. Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini dilaksanakan
dalam berbagai kegiatan seperti kegiatan pelatihan bagi guru dan kelas tambahan
interaktif bagi siswa yang didukung oleh tenaga pengajar dan modul khusus yang
dirancang untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.
Corporate
Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi
mengatakan bahwa BRI Peduli Literasi Anak Negeri merupakan program khusus yang
dirancang dengan beberapa tujuan seperti meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca dan memahami bacaan, meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar dan
mengakses informasi meningkatkan kepercayaan diri dan rasa ingin tahu siswa
serta membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan.
Program
Literasi Anak Negeri di SDN 1 Malaka NTB ini merupakan bentuk kepedulian BRI
bagi kemajuan pendidikan di daerah tertinggal. Hal ini sejalan dengan data
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2022 yang mengungkapkan bahwa
sebanyak 7,6 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas masih buta huruf.
Provinsi
Nusa Tenggara Barat sendiri memiliki tingkat literasi terendah ketiga di
Indonesia, dengan 1 dari 9 penduduk NTB mengalami buta huruf. Di tingkat
sekolah dasar, banyak siswa masih tertinggal dalam kemampuan membaca dasar.
Ketidakmampuan membaca sejak dini menghambat pemahaman pelajaran lainnya,
memperburuk ketertinggalan akademik dan menurunkan kepercayaan diri siswa.
“Dengan
metode pengajaran berbasis sains yang disesuaikan dengan konteks lokal, program
ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan siswa, tetapi juga
memperkuat kapasitas guru agar intervensi yang diberikan berdampak secara jangka
panjang”, ungkapnya.
Selain
itu, dalam program ini juga, BRI Peduli melakukan infrastruktur sekolah seperti
perbaikan perpustakaan sekolah dan melengkapinya dengan koleksi buku berbasis
ilmu pengetahuan yang menarik guna menumbuhkan minat baca siswa.
Untuk
membuat pembelajaran lebih menyenangkan, program ini juga menghadirkan
permainan kreatif berbasis tantangan literasi yang disesuaikan dengan tingkat
kemampuan siswa dan dapat diakses oleh seluruh murid di sekolah.
“Semoga
kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa dan Guru dan
nantinya menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain, membuka peluang
bagi lebih banyak anak Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas
dan membangun masa depan yang lebih baik”, imbuh Hendy.
Pada kesempatan
terpisah, Kepala Sekolah SDN 1 Malaka, Laili Muniroh menambahkan bahwa pelaksanaan
program ini sangat efektif bagi para siswa di sekolahnya mengingat SDN 1 Malaka
memiliki keterbatasan akses buku, bahan bacaan berkualitas dan fasilitas
pendidikan membuat kemampuan literasi anak cenderung lebih rendah dibandingkan
daerah perkotaan.
Program
ini menjadi jembatan untuk menghadirkan sumber bacaan yang layak, sehingga
anak-anak tidak tertinggal dalam keterampilan membaca, menulis dan memahami
informasi. “Program ini sangat relevan dilakukan mengingat keadaan sekolah kami
saat ini yang masih jauh kemajuan. Program ini juga bukan hanya soal membaca,
tetapi juga memahami, mengolah, dan mengkritisi informasi. Program ini
membiasakan anak untuk berpikir analitis dan kreatif, yang merupakan modal
penting untuk melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan masa depan. Kami
sangat berterima kasih BRI Peduli sudah hadir membantu sekolah kami”,
ungkapnya.
Laili
berharap, program ini nantinya dapat membuat anak lebih terbuka pada dunia
luar, memperluas wawasan dan menumbuhkan kepercayaan diri. Anak-anak di daerah
tertinggal jadi lebih siap bersaing dengan anak di daerah lain secara lebih
setara.