SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera menertibkan keberadaan sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) yang selama ini kerap ditemui di sejumlah ruas jalan Kota Pahlawan. Langkah ini dilakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara, sekaligus mengurangi potensi kemacetan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penertiban supeltas merupakan bagian dari program penertiban parkir liar. “Sudah kita mulai pemetaan titik-titiknya dengan Dishub. Kadang saat mau belok malah tambah macet karena supeltas,” kata Eri, Jumat (22/8/2025).

Ia menegaskan, seluruh supeltas akan dipanggil dan didata oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Mereka yang tercatat sebagai warga Surabaya akan dialihkan ke program Padat Karya agar mendapat pekerjaan lebih layak. “Kalau itu orang Surabaya, kasih pekerjaan yang layak. Jadi kita tarik ke situ, sekarang sudah mulai berjalan,” ujarnya.

Selain dianggap mengganggu arus lalu lintas, Eri juga menyoroti kesejahteraan supeltas. Menurutnya, penghasilan dari pekerjaan tersebut tidak memadai untuk kebutuhan hidup sehari-hari. “Kadang saya miris, wargaku ada yang seperti itu. Pendapatannya berapa? Disamping itu juga mengganggu orang lain, kadang minta uang lalu orangnya tidak terima,” katanya.

Pemkot Surabaya akan mengintensifkan sosialisasi dan meminta peran serta masyarakat untuk melaporkan jika masih menemui supeltas maupun parkir liar. “Fenomena ini memang masih menjadi konsentrasi utama dalam penataan kota ke depan,” pungkas Eri.