JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat memulihkan fasilitas umum yang rusak pascaunjuk rasa, termasuk stasiun MRT dan halte Transjakarta. Sebagai langkah mitigasi pelayanan, Pemprov DKI menggratiskan tarif kedua moda transportasi publik tersebut selama sepekan, terhitung sejak 31 Agustus hingga 7 September 2025. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, usai mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani di rumah duka almarhum Affan Kurniawan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8).
Pramono menyampaikan bahwa dirinya telah meninjau langsung lokasi-lokasi terdampak kerusuhan, mulai dari fasilitas transportasi publik hingga pos polisi dan infrastruktur jalan. “Berdasarkan pengamatan di lapangan, ada beberapa hal yang langsung kami tindaklanjuti bersama. Sampai dengan satu minggu ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan menggratiskan layanan Transjakarta dan MRT,” kata Pramono.
Meski beberapa halte dan stasiun mengalami kerusakan cukup parah, Pemprov DKI memastikan layanan transportasi publik tetap berjalan dengan memanfaatkan fasilitas yang masih berfungsi. Sementara itu, fasilitas yang rusak seperti sistem pembayaran elektronik di halte Transjakarta akan segera diperbaiki. Pramono menegaskan, perbaikan tidak bisa ditunda mengingat tingginya kebutuhan mobilitas warga Jakarta.
Selain transportasi publik, fasilitas umum lain seperti posko polisi, gate tol di Semanggi, hingga sejumlah titik jalan di kawasan Slipi dan DPR RI yang terbakar juga masuk dalam prioritas perbaikan. Gubernur Pramono meminta kepala perangkat daerah untuk proaktif mempercepat penanganan, agar aktivitas kota segera kembali normal.
Untuk mendukung pemulihan, seluruh petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) serta Pasukan Pelangi dikerahkan penuh, termasuk pada akhir pekan. Mereka ditugaskan membersihkan area kota, termasuk bekas gas air mata yang masih terasa di kawasan Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto, hingga sekitar Polda Metro Jaya.
Lebih jauh, ASN Pemprov DKI Jakarta juga diinstruksikan tetap siaga dengan skema pembagian kerja 50 persen masuk dan 50 persen libur di akhir pekan. Pramono menambahkan, pelaksanaan Car Free Day tetap digelar selama kondisi keamanan terkendali. “Hal ini untuk menunjukkan bahwa Jakarta itu aman dan nyaman. Mari kita jaga Jakarta bersama,” pungkasnya.
