
Jakarta
– Keluhan
yang dialami sejak masa remaja menjadi titik balik bagi Anita Hartono untuk
memahami pentingnya menjaga kesehatan. Sejak itu, ia mulai menekuni cara
memperkuat imun tubuh sekaligus menjaga keseimbangan bakteri baik.
Pencarian
solusi itulah yang kemudian mempertemukannya dengan kombucha atau minuman hasil
fermentasi teh yang kaya probiotik dan antioksidan. Awalnya ia konsumsi untuk
kesehatan pribadi, namun seiring waktu ketertarikan itu berkembang menjadi
sebuah inisiatif bisnis dengan merek Mambucha, yang kini telah mengantongi
sertifikasi BPOM dan Halal Indonesia.
Anita
mengungkapkan bahwa selama 25 tahun, dirinya telah mengonsumsi obat untuk
mengatasi masalah pencernaannya. Kemudian, pada tahun 2021, seorang teman
menyarankan agar ia melepaskan ketergantungan obat dan mencoba kombucha.
“Awalnya, aku coba-coba, dan ternyata hasilnya sangat berkhasiat, rasanya pun
nikmat. Dari tahun itu juga, aku ingin banyak orang juga merasakan manfaat dari
Kombucha,” ucap Anita.
Ia
menjelaskan bahwa kombucha sendiri merupakan minuman fermentasi tradisional
yang telah dikonsumsi sejak lebih dari 2.000 tahun lalu. Terbuat dari larutan
teh hijau dan teh hitam yang difermentasi dengan kultur bakteri dan ragi,
kombucha mengandung probiotik serta antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga
kesehatan tubuh, kulit, dan pencernaan.
Baginya,
kualitas kombucha yang memberi sejuta manfaat hanya dapat dihasilkan dari
proses pembuatan yang dilakukan dengan penuh integritas. “Setiap botol kombucha
yang baik dimulai dari niat untuk menghadirkan kebaikan alami secara konsisten
dan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Nilai
inilah yang Anita pegang teguh dalam setiap produk Mambucha yang dihadirkan ke
pasar. Berkat konsistensinya menjaga kualitas produk, membuat banyak orang
percaya dan tertarik, sehingga permintaan pun terus meningkat. Alhasil, guna menjawab
kebutuhan tersebut, kapasitas produksi pun diperluas. Kini, usahanya telah
didukung oleh lebih dari 40 orang tenaga kerja yang bertugas untuk menangani
proses produksi dan distribusi. Adapun, kombucha yang diproduksi dalam sebulan
mencapai 8000 liter yang dikirim ke berbagai kota di Indonesia.
Meski
belum dapat mengekspor produk kombucha karena masa simpan yang relatif singkat,
sekitar satu bulan, Mambucha tidak membatasi diri. Anita kini mempersiapkan
langkah ekspansi melalui lini skincare alami berbasis fermentasi
kombucha, yang dikembangkan khusus untuk menjawab kebutuhan perawatan kulit
sensitif, iritasi, hingga peradangan. Ia pun menargetkan sejumlah negara
sebagai tujuan ekspor, antara lain Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan
Jepang.
“Saat
ini memang kami belum bisa ekspor kombucha karena masa simpannya yang hanya
satu bulan. Tapi melalui skincare ini, kami melihat potensi yang lebih
besar untuk menembus pasar internasional,” ujar Anita.
Berkembangnya
Mambucha dari dapur rumah hingga memiliki rumah produksi sendiri tentu tak
lepas dari semangat belajar dan kolaborasi yang terus dibangun sepanjang
perjalanan bisnis. Dalam fase mencari ruang bertumbuh yang lebih luas, Anita
menemukan momentum penting melalui program Pengusaha Muda BRILiaN (PMB) yang
digagas oleh BRI.
Melalui
program tersebut, selain mendapat ilmu dan mentor yang relevan dengan fase
bisnisnya, ia juga berhasil mencatatkan prestasi sebagai pemenang Best
of the Best kategori Healthcare/Wellness di tahun 2024 lalu. Dari
program inilah, ia mulai mengenal ekosistem pembinaan UMKM yang berfokus pada
peningkatan kompetensi dan perluasan jejaring strategis.
“Saat
itu, kondisi bisnis saya masih di usia tiga tahun. Saya ikut PMB bukan karena
mengejar hadiah, tapi karena ingin belajar lebih banyak, mencari mentor, dan
memperluas wawasan,” tutur Anita.
Dia
menyebut, salah satu momen yang paling membekas baginya adalah sesi mentoring
bersama para praktisi bisnis dan investor. Disinilah ia menyadari bahwa banyak
pelaku UMKM, termasuk dirinya, sering kali terjebak pada label 'kecil'. “Di
PMB, kami didorong untuk bermimpi besar. Bahwa UMKM pun bisa menjadi bisnis
yang mengubah dunia,” kenangnya.
Sejak
mengikuti program tersebut, Anita pun bercerita bahwa dirinya semakin percaya
diri untuk membawa Mambucha naik kelas, membangun fondasi bisnis yang lebih
kuat, dan membuka peluang lebih besar ke depan.
Pada kesempatan terpisah, Corporate
Secretary BRI Dhanny mengatakan bahwa BRI terus berkomitmen menjadi mitra
pertumbuhan bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia, baik melalui pembiayaan
maupun beragam program pelatihan, pendampingan, serta perluasan akses pasar
lewat expo dan pameran.
“Kami ingin memastikan UMKM seperti
Mambucha tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan bersaing di pasar
nasional bahkan global,” ujar Dhanny.