
Denpasar
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus melakukan berbagai
inisiatif dalam mengatasi persoalan sampah melalui program-program yang secara
nyata dapat membantu mengatasi masalah sampah di berbagai wilayah di Indonesia.
Melalui
BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL), BRI kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi persoalan sampah
serta menjaga kelestarian lingkungan melalui program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’.
Kali
ini, kegiatan BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’
dilakukan melalui Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk
Kompos yang berlangsung di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse,
Recycle (TPS3R) Pudak Mesari, Badung, Provinsi Bali pada Sabtu
(30/08). TPS3R sendiri merupakan tempat pengolahan sampah yang menerapkan
prinsip Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali) dan Recycle
(Mendaur Ulang) sampah pada skala komunal atau kawasan.
Dalam
kegiatan ini, BRI Peduli menghadirkan para pemateri atau narasumber dari Petani
Muda Keren dengan peserta yang terdiri dari seluruh pengurus dan anggota TPS3R
Pudak Mesari yang memiliki peranan penting dalam sistem kelola sampah.
Corporate
Secretary BRI Dhanny mengungkapkan bahwa Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu
Produk Pupuk Kompos bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengurus inti,
operator, dan penyuluh TPS3R Pudak Mesari dalam mengelola sampah organik
menjadi produk pupuk kompos yang memiliki nilai tambah.
Dengan
fokus pada diversifikasi produk, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pupuk, tetapi juga membuka peluang penguatan ekonomi
melalui peningkatan nilai jual produk kompos. Selain itu, kegiatan ini juga
berfokus pada perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, serta mendorong
kolaborasi antara berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang bersih,
sehat dan berkelanjutan.
“Pelatihan
ini bermanfaat untuk menjawab tantangan kelembagaan TPS3R, yaitu bagaimana
mengubah paradigma dari sekadar unit pengelolaan sampah menjadi sentra inovasi
berbasis ekonomi sirkular”, ungkapnya.
Dhanny
juga menambahkan, TPS3R Pudak Mesari memiliki potensi besar dalam mengembangkan
produk turunan dari kompos, seperti pupuk organik cair, pupuk granul, atau
media tanam siap pakai yang memiliki pasar luas, baik untuk kebutuhan
pertanian, perkebunan, maupun urban farming.
Selain
itu, mutu kompos yang dihasilkan juga perlu diperkuat agar sesuai dengan
standar kualitas, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan,
tetapi juga layak dipasarkan secara lebih profesional.
“Ini
adalah bentuk upaya nyata BRI dalam mengatasi persoalan sampah dan menjadi
kolaborasi nyata BRI dengan berbagai pihak terkait, agar pengelolaan sampah dan
diversifikasi produk pupuk kompos bisa membawa dampak positif bagi lingkungan
dan perekonomian desa”, imbuh Dhanny.
Setelah
pemaparan materi dari para narasumber dilakukan, para peserta juga langsung
mengimplementasikan ke tempat produksi pupuk kompos, dimana peserta dapat
melihat penerapan mesin-mesin tersebut dalam proses produksi. Peserta juga
diberikan kesempatan untuk mengamati secara detail bagaimana mesin digunakan
untuk mempercepat dan mempermudah proses pembuatan kompos yang efisien.
Pupuk
kompos yang dihasilkan dari pelatihan ini nantinya dapat mendukung
keberlanjutan lingkungan dengan memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi,
dan meningkatkan kesuburan secara alami. Selain itu, penggunaan bahan organik
lokal yang diolah dengan cara yang lebih baik dapat mengurangi limbah dan
polusi, serta mendukung prinsip pertanian berkelanjutan.
A.A. Gede
Agung Wedhatama P. selaku pemateri dari Petani Muda Keren menambahkan bahwa
pelatihan ini tentunya sangat penting dilakukan terutama dalam hal inovasi
pembuatan pupuk kompos untuk meningkatkan nilai jual dan memperkenalkan produk
yang bervariasi kepada masyarakat.
“Harapannya
kolaborasi kami dengan BRI dalam pelatihan ini nantinya dapat diimplementasikan
oleh peserta terutama tentang berbagai teknik, alat dan bahan yang digunakan
dalam proses pembuatan kompos yang lebih efisien dan ramah lingkungan”,
ujarnya.
Gede
menambahkan bahwa program ini juga menjadi contoh konkret tentang penerapan
sistem pengolahan sampah yang berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat,
serta memberikan dampak positif, baik untuk lingkungan maupun perekonomian
desa.
BRI
Peduli “Yok Kita Gas” secara nyata telah memberikan dampak bagi masyarakat di
berbagai wilayah baik dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini
sejalan dengan komitmen BRI mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan
(Sustainable Development Goals) yang tersirat pada Pilar Pembangunan Sosial,
Pilar Pembangunan Ekonomi dan Pilar Pembangunan Lingkungan.
Sejak
digulirkan pada 2021, program BRI Peduli
‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di 41 (empat puluh satu) lokasi di Indonesia
yang terdiri dari 5 (lima) lokasi di Pasar Tradisional dan 36 (tiga puluh enam)
lokasi di lingkungan masyarakat.