JAKARTA - Operasional tambang Grasberg di Papua milik PT Freeport Indonesia masih berhenti total sejak insiden longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengonfirmasi bahwa seluruh aktivitas produksi masih dihentikan sementara sementara perusahaan fokus melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut. "Ini kita lakukan, masih melakukan investigasi, dan abis itu kan akan dievaluasi. Tentu saja kami bekerjasama dengan Kementerian ESDM, dalam hal ini Inspektur-inspektur tambang," ujar Tony dalam gelaran International Sustainability Forum di Jakarta. Proses investigasi yang melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini menjadi dasar penting untuk menentukan langkah operasional selanjutnya.

Terkait rencana ke depan, Tony menyatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan berbagai alternatif agar produksi dapat kembali berjalan meski belum dalam kapasitas penuh. "Kita masih pikirkan alternatifnya, tapi mudah-mudahan bisa kita segera beroperasi walaupun tidak dalam kondisi tersebut. Supaya bisa ada konsentrat yang kita produksi," ungkapnya.

Meski belum dapat memastikan kapan tepatnya Grasberg akan kembali beroperasi, Tony menegaskan bahwa hasil investigasi akan menjadi acuan utama bagi perusahaan dalam mengambil keputusan. Mengenai proyeksi produksi emas dan tembaga ke depan, Tony mengaku belum dapat memberikan kepastian karena seluruh rencana produksi masih bergantung pada hasil investigasi dan evaluasi yang sedang berlangsung. "Ya makanya ini lagi bagian dari evaluasi. Jadi hasil investigasi kita evaluasi, baru kemudian kita akan bisa keluar dengan angka-angka rencana," paparnya.