
YOGYAKARTA – Setelah lima bulan relokasi, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meninjau kondisi Pedagang Kaki Lima (PKL) eks Abu Bakar Ali yang kini menempati area eks Menara Kopi atau Area Parkir Malioboro, Minggu (19/10). Dalam kunjungan tersebut, Hasto berdialog langsung dengan pedagang dan pengelola parkir yang mengeluhkan sepinya pengunjung sejak dipindahkan ke lokasi baru.
Menanggapi hal itu, Hasto menegaskan akan segera menata jalur bus wisata agar diarahkan ke area eks Menara Kopi. Ia mengakui, sejak relokasi dilakukan, bus wisata belum masuk ke kawasan tersebut sehingga berdampak pada turunnya aktivitas jual beli. “Jumlah pedagang ada lebih dari 200 orang, termasuk tukang parkir, tapi selama ini masih sepi karena bus tidak datang ke sini,” ujarnya.
Menurut Hasto, langkah tersebut sejalan dengan rencana penataan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang tidak lagi memperbolehkan lalu lintas bus besar di sepanjang jalur Tugu hingga titik nol kilometer. Ia menjelaskan, area parkir Menara Kopi akan dijadikan titik baru bagi bus wisata karena memiliki lahan luas dan mampu menampung kendaraan berukuran besar.
Selain pengalihan jalur, Pemkot Yogyakarta juga menyiapkan tiga langkah strategis. Pertama, pengalihan jalur bus dari arah timur (depan Gramedia) menuju area eks Abu Bakar Ali (Menara Kopi) yang akan mulai dijalankan minggu depan. Kedua, pembangunan halte Trans Jogja di depan area parkiran agar penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Ketiga, pembuatan zebra cross dan fasilitas penyeberangan aman di sekitar lokasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menyatakan siap melaksanakan arahan wali kota. Ia menyebut, Dishub segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR serta instansi terkait untuk melakukan pembongkaran dan rekayasa jalur di sekitar Gramedia. “Besok langsung kami tindak lanjuti. Tidak perlu menunggu lama, karena ini sudah menjadi keputusan pimpinan,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan pedagang, Doni, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemkot terhadap nasib para PKL. Ia berharap kebijakan baru ini dapat menghidupkan kembali kawasan Menara Kopi seperti saat mereka masih berjualan di Abu Bakar Ali. “Kami mohon agar bus wisata segera diarahkan ke sini. Semoga tempat ini bisa ramai lagi dan kami bisa berjualan dengan normal,” ujarnya.