Breaking News :
KanalLogoLogo
Selasa, 21 Oktober 2025

Sosial

Bos Danantara: Banyak BUMN Memoles Laporan Keuangan, Komisaris Ikut Terlibat

Mita BerlianaSenin, 20 Oktober 2025 16:06 WIB
Bos Danantara: Banyak BUMN Memoles Laporan Keuangan, Komisaris Ikut Terlibat

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani

ratecard

JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa selama ini banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempercantik laporan keuangan agar terlihat memiliki kinerja baik. Ia bahkan menyebut bahwa praktik tersebut melibatkan sejumlah komisaris yang seharusnya berfungsi sebagai pengawas.

“Yang kami lihat dulu-dulu komisaris ikut mendorong supaya profitnya tinggi, tapi dengan cara istilahnya itu mempercantik buku. Laporan keuangannya dibedakin supaya lebih cantik, malah kadang-kadang berani melakukan fraud, pelaporan yang tidak benar,” ungkap Rosan dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Menurut Rosan, salah satu cara yang dilakukan untuk memperindah laporan keuangan adalah dengan berutang agar perusahaan bisa menyetor dividen. “Kelihatan profitnya gede, tapi begitu bagi dividen mesti pinjam duit dulu, dan ini berlaku. ‘Wah Pak, dividen kita besar’. ‘Oke, dividennya dikirimkan’. ‘Entar Pak, kita mesti pinjam duit ke bank dulu’, gitu,” ujarnya.

Rosan menjelaskan, praktik ini terjadi karena adanya ketentuan lama yang memungkinkan direksi dan komisaris BUMN menerima tantiem atau bonus tahunan jika perusahaan mencatatkan laba atau menunjukkan peningkatan kinerja, meskipun masih merugi. Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-02/MBU/2009.

Atas dasar itu, Rosan menegaskan bahwa Danantara memutuskan untuk menghapus sistem pemberian tantiem bagi komisaris. “Kalau kita lihat di negara lain, tidak ada komisaris atau istilahnya non-executive director yang dapat bonus. Karena mereka sudah menerima fixed salary yang baik dan berfungsi sebagai pengawas,” katanya.

Rosan memastikan bahwa di bawah pengelolaan Danantara, praktik manipulasi laporan keuangan tidak akan lagi terjadi. Bahkan, sejumlah BUMN besar akan diaudit ulang karena ditemukan indikasi laporan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

“Tahun depan saya akan melakukan koreksi beberapa buku perusahaan BUMN, termasuk yang besar-besar, karena pelaporannya tidak sesuai dan tidak benar. Itu kita ingin lakukan, karena saya bilang di bawah Danantara, di bawah pimpinan saya, tidak ada lagi di BUMN yang melakukan hal-hal mempercantik buku,” tegasnya.

Pilihan Untukmu