Breaking News :
KanalLogoLogo
Jumat, 31 Oktober 2025

Sosial

Purbaya Kritik Kualitas Programmer Coretax dari LG, Disebut Setara Lulusan SMA

Mita BerlianaMinggu, 26 Oktober 2025 23:39 WIB
Purbaya Kritik Kualitas Programmer Coretax dari LG, Disebut Setara Lulusan SMA

Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa

ratecard

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa menyoroti kualitas sistem administrasi perpajakan Coretax yang dikelola konsorsium LG CNS–Qualysoft dengan nilai proyek mencapai Rp 1,228 triliun. Ia mengungkapkan bahwa para programmer dari pihak LG diduga hanya memiliki kualitas setara lulusan sekolah menengah atas.


"Begitu mereka dapat source codenya, dilihat sama orang saya, dia bilang, 'wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA'. Jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya," ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 24/10/2025. Purbaya menyindir bahwa Indonesia kerap "dikibuli" pihak asing dalam proyek teknologi. "Begitu asing, wah, apalagi K-pop. Tapi di bidang programmer beda ya. Di film sama di nyanyi dan program itu beda," katanya.


Sistem Coretax yang merupakan proyek modernisasi administrasi pajak telah digunakan selama empat tahun terakhir, namun sejak awal penggunaannya banyak mengalami gangguan teknis. Keluhan yang sering muncul antara lain gagal login, halaman kosong, waktu akses habis, hingga data pajak yang salah arah.


Menurut Purbaya, sebagian besar masalah kritis kini mulai tertangani. "Problem teknis yang selama ini sering dialami pengguna sehingga tidak bisa bekerja sudah cukup banyak teratasi, sesuai target awal," ujarnya. Meski begitu, ia mengakui bahwa waktu satu bulan tidak cukup untuk memperbaiki sistem sebesar Coretax. "Perbaikan sekarang semacam P3K, fokus untuk pengguna aktif yang sangat tergantung sistem ini," kata Purbaya.


Dalam evaluasinya, Kementerian Keuangan menyoroti empat aspek utama perbaikan Coretax. Aspek pertama adalah problem kritis pengguna seperti gangguan login dan upload dokumen pajak. Kedua, aplikasi yang dinilai perlu perombakan menyeluruh agar stabil dan efisien. Ketiga, keamanan dan infrastruktur yang dinilai terlalu rumit dan mahal, perlu disederhanakan dengan teknologi terbaru. Keempat, aspek nonteknis terutama ketergantungan pengelolaan sistem terhadap pihak asing. "Security yang terlalu overkill, mahal, dan ribet, tapi banyak obsolete dan tidak perlu. Perlu diperbarui dengan teknologi terbaru dan juga disederhanakan," jelas Purbaya.


Purbaya juga menyoroti lambatnya respons pihak LG terhadap keluhan pengguna. Meski beberapa perbaikan telah dilakukan, kecepatan tanggapan dinilai masih jauh dari harapan. "Sebelumnya LG itu kalau ditanya, enggak peduli. Ditanya di sana cuek dan responnya lama. Sekarang mereka sudah lebih cepat, walaupun masih lambat," ujarnya.


Melihat banyaknya masalah, Purbaya berencana memperkuat tim teknologi informasi dalam negeri agar pengelolaan Coretax tidak lagi bergantung pada pihak asing. "Adanya ketergantungan pada pihak asing nanti ke depan akan kita putus, apalagi kalau kualitas jelek seperti itu. Pada dasarnya, orang Indonesia punya kemampuan dan kita akan memanfaatkan itu dengan serius ke depan," tegas Purbaya.


Kementerian Keuangan menargetkan perbaikan menyeluruh sistem Coretax rampung pada awal 2026. Purbaya menegaskan bahwa fokus saat ini adalah memastikan fungsi utama berjalan stabil sebelum dilakukan modernisasi total. "Mungkin Coretax belum sempurna, tapi ada kemajuan signifikan sekali," katanya.

Pilihan Untukmu