BANYUMAS - Sepekan setelah terjadi longsor gunung batu kapur di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tim gabungan masih melanjutkan upaya pembersihan material longsor. Sebanyak 69 warga dari 17 kepala keluarga terpaksa diungsikan selama sekitar satu bulan untuk memastikan keamanan selama proses penanganan bencana.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas, Andi Risdianto, melaporkan bahwa progres pembersihan material longsor sudah mendekati penyelesaian. "Sampai hari ini pembersihan material longsor masih berlangsung. Pembersihan material longsor progress-nya sudah sekitar 85 persen, hampir 90 persen," kata Andi saat dihubungi pada Senin, 3/11/2025.

Selain tiga rumah yang langsung terdampak longsor, sejumlah rumah warga di sekitar lokasi kejadian juga harus dikosongkan. Pengosongan ini diperlukan karena akan dilakukan penanganan untuk menghindari potensi longsor susulan dengan menurunkan ketinggian bukit. "Total 17 kepala keluarga atau 69 jiwa diungsikan, termasuk 4 KK yang rumahnya terkena longsor. Hari ini dalam proses pengungsian," jelas Andi.

Para warga tersebut diungsikan ke rumah sanak saudara dan ada juga yang menyewa rumah di lokasi yang lebih aman. Mereka diperkirakan akan mengungsi selama kurang lebih satu bulan. "Warga yang tinggal di sekitar lokasi diungsikan terkait kegiatan penurunan elevasi bukit. Rencananya diungsikan selama satu bulan. Harapan kami tim dapat mengamankan lokasi tersebut dalam satu bulan, sehingga warga dapat segera kembali ke rumah," kata Andi.

Seluruh kegiatan penanganan bencana ini ditangani oleh tim dari PT Sinar Tambang Arthalestari selaku pemilik konsesi tambang di lokasi tersebut. Gunung batu kapur setinggi kurang lebih 100 meter tersebut longsor pada Minggu, 27/10/2025 sore, yang berada di kawasan tambang pabrik semen yang beroperasi di wilayah Ajibarang. Akibat peristiwa ini, tiga rumah warga dilaporkan rusak, namun tidak ada korban jiwa. Diduga intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan kejenuhan air pada lahan, yang kemudian memicu terjadinya longsor.