PONTIANAK – Kantor Wilayah Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 30 ton bawang bombai yang diduga berasal dari impor ilegal. Penindakan dilakukan pada Rabu, 12 November 2025, di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, setelah petugas menemukan sebuah truk yang mengangkut komoditas tersebut.

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Kalbagbar, Beni Novri, mengatakan operasi berhasil dilakukan setelah pihaknya menerima informasi masyarakat mengenai adanya pengiriman bawang ilegal menuju Jakarta. Informasi tersebut segera ditindaklanjuti oleh tim patroli darat

Petugas kemudian melakukan penyisiran di jalur distribusi utama termasuk kawasan Pelabuhan Dwikora. Hasilnya, sebuah truk yang hendak memuat barang ke Kapal Mulya Sentosa dengan tujuan Jakarta berhasil diamankan. Truk tersebut sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan dalam informasi awal.

Dari hasil pembongkaran, petugas mendapati sebanyak 1.536 karung bawang bombai dengan total berat 30,7 ton. Produk itu berlabel “Export Quality Onion Produce of New Zealand”. Bea Cukai memperkirakan nilai barang mencapai Rp768 juta, sementara potensi kerugian negara akibat tidak dibayarnya kewajiban impor diperkirakan sebesar Rp278 juta.

Selain mengamankan barang bukti, petugas juga memeriksa sopir truk untuk pendalaman lebih lanjut terkait jaringan distribusi dan asal mula barang. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan keterlibatan pihak lain dalam dugaan tindak pidana penyelundupan tersebut.

“Penindakan ini menunjukkan komitmen kami dalam memberantas penyelundupan dan menjaga kedaulatan negara, khususnya dari masuknya barang-barang ilegal yang dapat merugikan perekonomian nasional dan kesehatan masyarakat,” tegas Beni.