ACEH UTARA - Dalam dua hari terakhir, tujuh kecamatan atau 74 desa di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, terendam banjir. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara menunjukkan, tiga desa telah membuka pengungsian di meunasah (musala). Ketiga titik pengungsian tersebut berada di Desa Matang Jurong, Kecamatan Tanah Jambo Aye; Desa Ulee Rubek Timu, Kecamatan Seunuddon; dan Desa Cot Mane, Kecamatan Baktiya.

Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Baktiya. Sementara kecamatan lainnya yang terendam meliputi Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Muara Batu, Langkahan, Syamtalira Aron, dan Samudera. Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil mengungkapkan, dirinya telah membagi tim untuk memantau kerusakan yang disebabkan oleh banjir. "Dinas Sosial sudah saya intruksikan untuk memastikan logistik makanan bagi pengungsi. Sebagian mengungsi ke meunasah, sebagian ke dataran lebih tinggi, dan sebagian lagi ke rumah saudara," jelas pria yang akrab disapa Ayahwa ini melalui telepon pada Minggu (23/11/2025).

Ayahwa menambahkan, tim BPBD dan SAR telah siaga di lokasi banjir, sementara tim lainnya sedang melakukan pendataan. Ia juga meminta semua pejabat untuk berkoordinasi dalam menghadapi situasi ini. "Camat segera laporkan ke dinas jika memerlukan bantuan logistik. Kami imbau masyarakat untuk proaktif mendengarkan ajakan petugas. Jika petugas meminta untuk dievakuasi, segera mau dievakuasi. Ini penting untuk keselamatan," tegasnya.

Sebelumnya, banjir juga dilaporkan merendam beberapa daerah lain di Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Bireuen.