JAKARTA - Terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina, bahwa Vice President Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne, pernah bermain golf bersama dengan petinggi perusahaan Singapore, BP Singapore PTE. LTD., menjelang pelaksanaan tender pengadaan impor minyak mentah. Fakta ini diungkap oleh saksi Originator Specialist-Business Development PT Jasatama Petroindo, Ferry Mahendra Setya Putra, yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025). PT Jasatama Petroindo merupakan perwakilan resmi BP Singapore di Indonesia, yang mana BP Singapore sendiri diduga merupakan salah satu perusahaan yang mendapat perlakuan khusus dalam proses tender tersebut.

Saat jaksa menanyakan mengenai pertemuan golf yang dihadiri enam orang, termasuk Edward Corne, Ferry, dan beberapa perwakilan BP Singapore seperti Head of Gasoline Trader Voon Zhi Jiang, Ferry mengakui bahwa acara tersebut pernah terjadi. Namun, ia membantah bahwa acara golf berlangsung saat tengah berjalannya proses tender. "Maksudnya, kita main golf bareng sama atasan saya? Eh itu untuk ti-... pada saat itu tidak sedang tender, Yang Mulia," jawab Ferry. Ia menjelaskan bahwa permainan golf tersebut berlangsung sekitar tanggal 25 Oktober 2022, sementara proses tender dilaksanakan pada November 2022. "Sebelum tender, iya. Akhir Oktober, tanggal 25 Oktober itu," imbuh Ferry.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah ada pembahasan mengenai tender selama acara golf tersebut, Ferry dengan tegas membantah. "Pada dasarnya, saya enggak bisa golf, Yang Mulia. Pak Edward juga tahu saya enggak bisa golf. Jadi, saya bisa bilang kalau untuk urusan tender tidak pernah kita sambil main golf," jawab Ferry. Ferry mengklarifikasi bahwa dalam acara tersebut, hanya Edward Corne, Voon Zhi Jiang, dan dua anggota BP Singapore lainnya yang benar-benar bermain. Sementara Ferry dan seorang karyawan BP Singapore lainnya hanya ikut hadir dan mencoba memukul bola tanpa keahlian khusus. Yang menarik, Ferry mengakui bahwa seluruh biaya untuk permainan golf tersebut ditanggung oleh BP Singapore. "Mengenai permainan golf itu, dua flight, itu yang biayai itu dari Pertamina atau BP Singapore?" tanya jaksa. "BP Singapore," jawab Ferry.

BP Singapore disebut-sebut dalam dakwaan sebagai salah satu dari sepuluh perusahaan yang diduga mendapat perlakuan istimewa dari para terdakwa dalam pengadaan impor minyak mentah ini. Para terdakwa dituding membocorkan informasi rahasia Harga Perkiraan Sendiri (HPS), mengubah persyaratan utama tender, dan mengundang perusahaan yang sedang terkena sanksi untuk mengikuti lelang. Dari aktivitas ini, BP Singapore dilaporkan meraup keuntungan sebesar lebih dari 36 juta dolar AS. Secara keseluruhan, kasus ini melibatkan setidaknya 18 tersangka dan diklaim telah menyebabkan kerugian negara yang mencapai triliunan rupiah.