
PASURUAN - Arus lalu lintas di jalan nasional Malang-Surabaya, Jawa Timur, mengalami kemacetan panjang pada Sabtu (6/12/2025) akibat ambrolnya tembok penahan tanah (TPT) di tepi jalan. Tembok yang tergerus oleh air hujan sejak Jumat (5/12/2025) tersebut menyebabkan penyempitan di jalur, sehingga kendaraan harus melambat. Untuk mengurai kemacetan yang membentang sekitar satu kilometer dari titik kejadian, sejumlah personel Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan diterjunkan ke lokasi di Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. "Ya, petugas dari Satlantas sedang mengatur lalu lintas karena terjadi kemacetan akibat. Namun, sampai saat ini belum dilakukan contraflow," kata Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, Sabtu (6/12/2025).
Titik ambrol tersebut telah ditandai dengan terpal biru dan tumpukan karung berisi material untuk menahan tanah, serta dipasangi pembatas agar pengendara tidak mendekat. TPT yang ambrol memiliki lebar sekitar 1 hingga 2 meter dengan panjang mencapai 20 meter. Sejumlah pengendara yang sering melintas di ruas tersebut berharap perbaikan dapat segera dilakukan mengingat jalur ini selalu ramai, terutama di akhir pekan dan menjelang masa liburan sekolah. "Iya, kami berharap pihak pemerintah segera memperbaiki. Jalan ini ramai, apalagi di akhir pekan," ujar Syafril, salah seorang warga Pasuruan yang biasa menggunakan jalan tersebut.
Sebenarnya, perbaikan terhadap TPT tersebut sudah dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali sejak Selasa (2/12/2025). Namun, hujan deras yang mengguyur wilayah Purwodadi pada Jumat sore menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan kembali ambrol. Pengawas Lapangan BBPJN Jatim Bali untuk ruas Sidoarjo-Porong, Dimas Prasetyo, mengonfirmasi bahwa timnya telah langsung melakukan pengamanan di lokasi longsor dan akan melanjutkan proses perbaikan. “Langsung pengamanan di lokasi longsor dan dilanjut perbaikannya,” kata Dimas melalui pesan singkat.




















