LUMAJANG - Jembatan Besuk Kobokan atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Gladak Perak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, ditutup untuk sementara pada Sabtu (6/12/2025). Penutupan dilakukan oleh anggota Polsek Candipuro bersama Dinas Perhubungan setempat menyusul terjadinya letusan sekunder Gunung Semeru yang disertai banjir lahar hujan. Debu vulkanik pekat yang naik dari bantaran sungai mengganggu jarak pandang dan membahayakan keselamatan pengendara yang melintas. Banjir lahar ini menerjang aliran Sungai Regoyo sejak pukul 14.00 WIB, dengan getaran yang terekam seismograf mencapai amplitudo maksimal 40 milimeter.

Kapolsek Candipuro, AKP Lugito, menjelaskan bahwa endapan debu vulkanik di sepanjang bantaran Sungai Besuk Kobokan kembali terangkat akibat letusan susulan, sehingga menciptakan kondisi yang berisiko tinggi bagi lalu lintas. “Debu vulkanik yang terbawa ke badan jalan sangat tebal dan mengganggu jarak pandang, baik pengendara roda dua maupun roda empat. Kondisi ini rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas, sehingga kami lakukan penyekatan sementara,” ujar AKP Lugito di Gladak Perak, Sabtu.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Rasmin, menambahkan bahwa durasi penutupan belum dapat dipastikan dan sangat tergantung pada situasi di lapangan. Meski letusan sekunder telah berhenti, petugas perlu melakukan pembersihan menyeluruh terhadap material vulkanik yang menempel di badan jembatan sebelum jalur dapat dibuka kembali. "Untuk ditutupnya sampai kapan kita perlu tinjau situasi di lapangan, debu tebal bercampur air yang ada di jembatan ini sangat licin dan berisiko menyebabkan kecelakaan," kata Rasmin. Penutupan ini berdampak pada arus lalu lintas antara Lumajang dan Malang yang biasanya melewati jalur tersebut.