Menyikapi
kasus TBC yang marak terjadi di RI, Menkes berupaya mendatangkan vaksin dari
tiga negara.
Tiga
negara yang telah diselidiki Menkes untuk memproduksi vaksin TBC yaitu Amerika
Serikat, China, dan Jerman.
Masing-masing
vaksin TBC yang akan dikembangkan produsen dari tiga negara tersebut memiliki
keunggulan berbeda-beda.
Berikut
keunggulan vaksin yang dikembangkan oleh tiga negara berdasarkan teknologinya.
a) Vaksin
protein rekombinan
Vaksin
protein rekombinan adalah vaksin yang dibuat dengan memanfaatkan teknologi
rekayasa genetika.
Dalam
proses pembuatannya, gen yang membawa protein spesifik dari patogen seperti
virus atau bakteri diisolasi kemudian dimasukkan ke sel inang untuk memproduksi
protein.
Protein
yang telah diproduksi akan digunakan sebagai antigen untuk merangsang respon
imun.
Baca Juga : 9 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Vaksin
protein rekombinan memiliki tingkat keamanan tinggi dan terbukti dapat menstimulasi
respon antibodi dalam tubuh.
Selain
itu vaksin protein rekombinan juga dapat diadaptasi untuk berbagai patogen
dengan cepat, sehingga bermanfaat dalam mengatasi wabah atau pandemi baru.
Sebagai
contoh, vaksin Hepatitis B dan HPV yang telah berhasil dikembangkan dengan
teknologi tersebut telah memberikan dampak signifikan dalam mengurangi angka
infeksi di seluruh dunia.
Saat
ini perusahaan di Amerika Serikat telah mengembangkan vaksin TBC menggunakan
teknologi protein rekombinan untuk mengatasi kasus TBC di RI.
b) Vaksin
viral-vektor
Vaksin
viral-vektor adalah vaksin yang menggunakan virus yang telah dimodifikasi
secara genetika untuk membawa gen dari patogen ke dalam tubuh.
Virus
yang digunakan sebagai vektor tidak dapat menyebabkan penyakit karena telah
dilemahkan atau dimodifikasi agar tidak berbahaya.
Efektivitas
vaksin viral-vektor terbukti dapat menstimulasi respon tubuh untuk menghasilkan
antibodi, sehingga mampu meningkatkan imunitas dalam jangka panjang.
Selain
itu, proses produksi vaksin viral-vektor relatif cepat karena menggunakan vektor
yang sudah ada dan dimodifikasi.
Proses
yang relatif cepat memungkinkan vaksin viral-vektor dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi wabah atau pandemi baru yang bersifat global.
Vaksin
viral-vektor juga stabil pada suhu tinggi dibandingkan vaksin mRNA, sehingga
mudah didistribusikan ke wilayah dengan infrastruktur penyimpanan dingin
terbatas.
Negara
yang menggunakan teknologi viral-vektor untuk mengembangkan vaksin TBC yaitu
China.
c) Vaksin
mRNA
Vaksin
mRNA adalah vaksin yang dibuat dengan memanfaatkan messenger RNA (mRNA) yang
disintesis.
Messenger
RNA (mRNA) yang disuntikkan ke dalam tubuh membawa kode genetik untuk memproduksi
protein tertentu dari virus dan memicu respons imun.
Salah
satu keunggulan utama vaksin mRNA yaitu tidak menggunakan virus hidup atau
vektor virus yang dimodifikasi.
Selain
itu, mRNA yang disuntikkan akan terdegradasi secara alami dalam tubuh, sehingga
tidak mengubah DNA manusia.
Proses
pengembangan yang relatif cepat memungkinkan ilmuwan untuk merancang dan memproduksi
vaksin dalam waktu singkat setelah kode genetik virus diketahui.
Efektivitas
vaksin mRNA terbukti mampu melindungi tubuh dari infeksi virus yang mengalami
mutasi.
Pengembangan
vaksin TBC menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA) yaitu Jerman.
Vaksin
TBC diprioritaskan untuk anak-anak dan orang dewasa yang belum maupun sudah
terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
(edr)