Selebrasi gol kedua yang dilakukan oleh Marselino Ferdinan melawan Arab Saudi pada (19/11/2024) tengah ramai diperbincangkan.
Pertandingan Klasemen Grup C Indonesia kontra Jepang membuahkan hasil gemilang untuk Timnas Indonesia. Jay Idzes dan kolega mengantongi poin 3 melalui dua gol yang diciptakan oleh Marselino Ferdinan.
Pemain klub Oxford United itu, mencetak gol pada menit 31 babak pertama, dan menit ke 58 babak kedua melalui serangan balik cepat.
Sempat mendapat cibiran menjadi starter dan diduga menjadi anak emas Shin Tae-yong karena dalam beberapa pertandingan marselino menampilkan performa kurang baik. Mantan Gelandang Persebaya itu membuktikan kemampuannya dengan mendapatkan trofi Player Of The Match.
Usai membobol gawang Arab Saudi yang kedua, Marselina melakukan selebrasi yang menarik perhatian dan masih ramai diperbincangkan oleh media sosial. Pemain berusia 20 tahun itu melakukan selebrasi dengan berlari menuju kursi yang ada di tepi lapangan. Marselino menduduki kursi yang digunakan untuk petugas ball boy itu dan berpose menghadap ke arah penonton dan kaki yang menahan bola bak seorang model.
Pose tersebut sontak membuat para fotografer berlari ke arahnya dan memotret aksi selebrasi yang dilakukan. Lantas pose selebrasi ini sontak ramai dibagikan di media sosial hingga mendapat julukan “selebrasi dingin” oleh warganet.
Kalimat “diam tetapi tak kejam” cocok diberikan untuk selebrasi pemain yang kerap disapa Marcen tersebut. selebrasi ini menggambarkan dirinya yang berhasil membungkam komentar negatif tentang dirinya yang dilontarkan untuk dirinya.
Selesai pertandingan, pada sesi wawancara Marcelino mengatakan bahwa selebrasi tutup mulut yang ia lakukan itu tidak memiliki tujuan tertentu dan dilakukan secara natural saja. Ia mengaku bahwa sebelumnya ia sudah biasa melakukan ini di Piala Asia U-23 2024 sewaktu mencetak gol ke gawang Yordania U-23 saat itu.
Usai kemenangan ini, Indonesia naik peringkat ketiga sementara dalam Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini menjadikan Marselino Ferdinan sebagai pahlawan dari Jawa Timur untuk membuka peluang Indonesia menuju babak kualifikasi selanjutnya menuju Piala Dunia 2026.
