Adita Irawati, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresiden Adita Irawati saat ini mendapat kecaman warganet dengan menggunakan kata rakyat jelata saat memberikan pernyataannya terkait kontroversi Gus Miftah dan penjual es teh.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @Jendela_Indonesia, Adita Irawati memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa pihak istana sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Sebelumnya, Gus Miftah yang merupakan salah satu staf Utusan Khusus Presiden telah banjir hujatan warganet usai menghina seorang penjual es teh di acara pengajiannya. Buntut dari kejadian ini, Gus Miftah mendapatkan cibiran hingga tuntutan untuk mundur dari jabatan pemerintahannya saat ini.
Adita Irawati menekankan jika Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sangat menghormati para pedagang kaki lima serta kesejahteraan rakyat kecil.
"Kami dari pihak Istana, tentu menyesalkan ya kejadian ini, satu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Apalagi kalau kita lihat, Presiden kita pak Prabowo Subianto, ini kalau dilihat dari berbagai baik itu pidato atau kunjungan beliau, terlihat sekali pengihakkan beliau pada rakyat kecil, pada rakyat jelata” ungkap Adita Irawati dalam video tersebut.
Pernyataan tersebut sontak menarik perhatian warganet, karena Adita Irawati menggunakan kata “rakyat jelata” untuk menggambarkan rakyat Indonesia. Mereka menyayangkan pemilihan kata tersebut yang saat ini tidak umum digunakan untuk menyebut rakyat kecil.
@k**e: “waduhh rakyat jelata. seperti kita masih rasa jaman penjajahan gk sih/jaman kerjaan gitu”
@toms: “sebenarnya cukup rakyat kecil aja....”
@Wuri : “setyaningsih:Cukup rakyat saja. Rakyat kecil/jelata itu kurang tepat diksinya. Lebih digunakan ke kalimat ungkapan suatu kasus…”
Penggunaan kata 'rakyat jelata' oleh seorang juru bicara kepresidenan disesalkan publik yang dirasa cukup kasar untuk digunakan.