MALANG KOTA –Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia (Hastana) DPC Malang Raya menggelar audiensi dengan Wali Kota Malang terpilih periode 2024-2029 Dr Ir Wahyu Hidayat MM di Nowhere, tadi siang (29/1). Pertemuan tersebut diikuti sejumlah pengurus DPC Hastana Malang Raya dan perwakilan DPP Hastana.
Ketua Hastana
DPC Malang Raya Novansharula Adhi Rachmansyah menjelaskan, saat ini di Malang
Raya ada sejumlah wedding organizer (WO) yang menjadi anggota Hastana. Tidak
semua WO bisa menjadi anggota Hastana, sebab banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
Salah satunya adalah memiliki badan hukum dan legalitas yang jelas.
“Industri
pernikahan di Malang ini cukup bagus. Oleh karenanya, kami kemudian berhimpun
dan membentuk Hastana. Di Indonesia, Malang Raya adalah DPC pertama,” ungkap
Rama, sapaan akrabnya. Di wilayah lain, Hastana hanya ada di tingkat provinsi (dewan
pengurus wilayah).
Dalam audiensi
dengan Wali Kota Malang terpilih, sejumlah masukan diberikan oleh pengurus
Hastana DPC Malang Raya. Salah satunya adalah aktivasi gedung-gedung yang
merupakan aset Pemkot Malang. “Karena di Kota Malang pilihannya sangat
terbatas. Jika tidak hotel, maka menggunakan gedung milik kampus,” kata Aloysius
AP dari Kisah Kita Wedding Organizer.
Wali Kota
Malang terpilih periode 2024-2029 Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengapresiasi audiensi
dengan Hastana ini. Ia pun berkomitmen akan makin menggeliatkan industri
pernikahan dan event. Apalagi di bawah kepemimpinannya mendatang, Wahyu telah
menetapkan bahwa setiap tahun, Kota Malang bakal menggelar 1.000 event.
“Masukan dari
teman-teman Hastana seperti menggelar event nikah massal dan lainnya kami
tangkap dan akan kami jadikan prioritas. Kami juga tengah menggodok bagaimana
agar perijinan membuat event itu akan sangat mudah di Kota Malang. Tidak perlu
ke banyak pintu. Nanti akan kami sinergikan OPD terkait dan juga instansi
samping seperti kepolisian dan lainnya,” papar Wahyu.
Wahyu juga
menyebut pihaknya sangat terbuka atas segala masukan yang diberikan komunitas industri
kreatif di Kota Malang. “Seperti contohnya nanti kami bersama Kementerian
Kebudayaan akan membuat Hari Keris Nasional. Teman-teman Hastana bisa join
misalnya dengan membuat event yang berhubungan dengan tradisi Jawa. Misalnya seminar
pernikahan adat Jawa,” ungkapnya.
Sebagai
informais, audiensi tersebut diikuti oleh sejumlah wedding organizer anggota
Hastana Malang Raya. Di antaranya fabday.id, Kisah Kita, Feliz Organizer, Arisma
Management, Sejuta Makna, Phoenix Organizer, dan Sido Rabi Organizer. (aca)