
Amerika Serikat dan Ukraina telah menyetujui kesepakatan mineral yang menjadi bagian penting dalam upaya Kyiv memperoleh dukungan Washington. Kesepakatan ini diumumkan menjelang kunjungan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, ke ibu kota Amerika Serikat pada akhir pekan. Pertemuan tersebut diharapkan memperkuat hubungan bilateral di tengah ketegangan geopolitik yang masih berlangsung.
Kesepakatan ini juga muncul di tengah langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berupaya mempercepat penyelesaian konflik dengan Rusia. Sebelumnya, kedua pemimpin sempat terlibat perselisihan terkait rancangan awal perjanjian yang diajukan Washington.
Sumber dari pemerintahan Ukraina menyebutkan bahwa kesepakatan ini dapat membuka akses bagi Amerika Serikat terhadap cadangan mineral Ukraina yang sangat besar. Ukraina diketahui memiliki sumber daya mineral yang menjadi elemen kunci dalam industri teknologi dan pertahanan, termasuk lithium, titanium, dan nikel.
Namun, kesepakatan ini sebelumnya sempat menemui hambatan setelah Zelensky menolak rancangan awal yang diajukan Washington. Proposal tersebut memberikan hak eksklusif bagi AS atas kekayaan alam Ukraina senilai 500 miliar dolar AS, sementara bantuan yang diterima dari Washington dinilai tidak sebanding dan tanpa jaminan keamanan yang diharapkan.
Para analis menilai bahwa kesepakatan ini tidak hanya berorientasi pada kepentingan ekonomi tetapi juga strategis. AS berkepentingan dalam memastikan pasokan mineral penting di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan China. Dengan perjanjian ini, AS dapat mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan global yang didominasi oleh Beijing.
Di sisi lain, bagi Ukraina, kesepakatan ini menjadi langkah untuk mengamankan dukungan lebih lanjut dari Washington, terutama dalam menghadapi agresi Rusia. Sumber dari lingkaran diplomatik menyebutkan bahwa Kyiv tetap berhati-hati dalam negosiasi ini agar tidak kehilangan kontrol atas sumber daya nasionalnya.
Dalam beberapa hari ke depan, Zelensky dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi AS untuk meresmikan perjanjian ini. Para pengamat memperkirakan bahwa kesepakatan ini akan berdampak besar pada dinamika geopolitik dan ekonomi di kawasan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih terkait detail akhir perjanjian tersebut. Namun, sumber yang terlibat dalam negosiasi mengonfirmasi bahwa kedua negara telah mencapai titik temu dalam berbagai aspek kesepakatan. Perkembangan lebih lanjut akan ditentukan dalam pertemuan antara Zelensky dan pemerintahan AS dalam waktu dekat.
GIN