
Sebuah video yang menunjukkan dugaan ketidaksesuaian takaran pada Minyak Kita kemasan 1 liter tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh sebuah akun TikTok, seorang pria memperlihatkan satu botol Minyak Kita yang diduga memiliki volume lebih sedikit dari yang tertera di kemasan. Ia kemudian menuangkan isi botol tersebut ke dalam gelas ukur, dan hasilnya hanya mencapai 750 ml, jauh dari klaim satu liter yang seharusnya. Video tersebut dengan cepat menarik perhatian publik dan memicu kekhawatiran terkait akurasi pengemasan produk subsidi pemerintah ini. Banyak netizen mempertanyakan standar pengawasan yang diterapkan serta kemungkinan adanya pelanggaran oleh pihak produsen.
Menanggapi ramainya perbincangan, Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan bahwa Minyak Kita yang beredar saat ini telah sesuai dengan takaran yang ditentukan. Ia menduga bahwa video viral tersebut merupakan rekaman lama yang kembali diunggah untuk menciptakan keresahan di masyarakat.
“Udah ditindaklanjuti sebenarnya, itu produsen juga pernah kita tindak sebelumnya terkait penumpukan barang. Jadi mungkin itu video lama, tapi sudah kita laporkan juga ke polisi tadi langsung kita,” ungkap Budi Santoso dalam keterangannya kepada awak media.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perusahaan pengemas ulang Minyak Kita, yaitu PT Navita Nabati Indonesia, pernah terjerat kasus hukum akibat sejumlah pelanggaran. Perusahaan tersebut diduga tidak hanya terkait dengan masalah takaran yang kurang, tetapi juga pernah melakukan penimbunan stok yang mengakibatkan kelangkaan minyak goreng di pasaran. Namun, meskipun Mendag Budi Santoso menyatakan bahwa permasalahan ini telah ditangani, beberapa pihak masih mempertanyakan pengawasan ketat terhadap distribusi dan pengemasan ulang Minyak Kita. Konsumen berharap ada langkah konkret untuk memastikan transparansi dalam produksi dan distribusi minyak bersubsidi tersebut, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap produk ini cukup tinggi.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi dari PT Navita Nabati Indonesia terkait dugaan ketidaksesuaian takaran minyak yang viral di media sosial. Publik pun masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari pihak berwenang.
Kementerian Perdagangan pun diharapkan lebih aktif dalam melakukan sidak ke produsen dan distributor guna memastikan bahwa Minyak Kita benar-benar dikemas sesuai standar. Kepercayaan masyarakat terhadap produk bersubsidi ini perlu dijaga, agar tidak menimbulkan keresahan di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang. Dengan adanya kasus ini, pemerintah didesak untuk memperketat pengawasan terhadap seluruh rantai distribusi minyak goreng, dari produksi hingga ke tangan konsumen. Apakah video tersebut benar merupakan rekaman lama atau ada indikasi pelanggaran baru, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pihak berwenang untuk mengusut tuntas dan memberikan kepastian hukum yang jelas.
GIN