
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo untuk memanfaatkan lahan penjara di kawasan perkotaan menjadi lokasi pembangunan perumahan untuk rakyat.
Bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Drs. Agus Andrianto, Maruarar kembali melakukan pertemuan di Ruang Rapat Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta, Rabu (14/5/2025) guna membahas progres pembangunan perumahan rakyat di atas lahan Lapas.
Pertemuan tersebut dilaksanakan guna menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo untuk memanfaatkan lahan penjara di kawasan perkotaan menjadi lokasi pembangunan perumahan untuk rakyat.
"Kita persiapkan semua kepasilan hukum dan data-data pendukungnya , seperti yang tadi ada dari BPKP, Ditjen Kekayaan Negara, dan dari Bank Tanah. Semua sesuai aturan," ujar Maruarar.
Pihaknya siap melaksanakan pembangunan Lapas menjadi perumahan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya bagaimana pemerintah memanfaatkan penjara-penjara yang sudah penuh dan melebihi kapasitas itu untuk bisa dipindahkan sesuai aturan yang berlaku.
Hal tersebut merupakan gagasan Presiden untuk memaksimalkan tanah penjara yang strategis seperti Cipinang dan Salemba untuk dimanfaatkan menjadi perumahan rakyat,khususnya setelah dilakukan ruislag dengan tatakelola dan aturan yang benar.
"Hal ini dilakukan sebagai komitmen konkrit Presiden Prabowo mewujudkan Program 3 juta rumah rakyat (membangun dan merenovasi) selain kuotanya semakin meningkat, kualitasnya semakin bagus dan tempatnya strategis,” terangnya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan menghadap kepada Mensesneg untuk melaporkan sejumlah hal penting terkait progresnya agar legalitas dan tata kelolanya semakin jelas.
"Ini rapat kami yang kedua kali, untuk membahas bentuknya seperti apa, dan langkah-langkah berikutnya. Nanti kita akan dapat ada arahan, ini kan kita rapat serius, setiap minggu kita rapat. Ini adalah arahan yang kedua ya," tambahnya.
Sementara terkait dengan biaya anggaran pembangunan, Menteri PKP masih belum mau menyampaikan lebih lanjut. Apalagi pihaknya juga masih akan melibatkan sejumlah developer guna mendengarkan berbagai saran dan masukan.
“Kalau mau berhasil kan, negaranya juga berhasil, rakyatnya juga berhasil, juga dunia usahanya juga berhasil. Jadi ada keterlibatan swasta juga," tandasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut para pengembang dari PT Ciputra Development Tbk Harun Hajadi, Sinarmas Land Herry Hendarta. (PT Summarecon Agung Tbk) Adrianto Adhi, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sutopo, PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan, Paramount Land Eko Wibowo, PT Metropolitan Land Tbk Bapak Nitik Hening, Lyman Group (Kota Baru Parahyangan) Ryan, Albertus Tommy Pranoto dan Yunan Wirahadikusumah.