Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 25 Mei 2025

Ekbis

RI Mulai Impor Minyak Rusia, Pertamina Pastikan Sesuai Aturan Internasional

Mita BerlianaRabu, 21 Mei 2025 14:25 WIB
RI Mulai Impor Minyak Rusia, Pertamina Pastikan Sesuai Aturan Internasional

minyak

ratecard

Tangerang – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengumumkan bahwa Indonesia mulai mengimpor minyak mentah (crude oil) dari Rusia. Impor ini dilakukan melalui tender terbuka dengan perusahaan yang telah terdaftar dan memenuhi spesifikasi kilang nasional.

Direktur Utama PT KPI, Taufik Adityawarman, menegaskan bahwa proses impor tersebut berjalan sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang ditetapkan oleh Office of Foreign Assets Control (OFAC) Amerika Serikat. OFAC merupakan lembaga yang menangani sanksi ekonomi luar negeri AS.

Prosedur Ketat dan Impor Langsung ke Kilang

Menurut Taufik, minyak mentah dari Rusia yang masuk ke Indonesia akan langsung diserap ke kilang, bukan disimpan di tangki. Ini bertujuan untuk efisiensi serta memastikan bahwa crude yang masuk memang dibutuhkan oleh sistem produksi.

"Kalau ada crude Rusia yang sesuai dan terdaftar di kilang, silakan ikut tender. Tapi tetap berdasarkan syarat tender yang berlaku," jelas Taufik dalam acara IPA Convex 2025 di ICE BSD, Selasa (20/5).

Ia menambahkan bahwa tender untuk impor ini sudah dibuka sejak Mei 2024, jauh sebelum Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada Oktober 2024. Namun, ia tidak merinci volume maupun jenis minyak yang diimpor.

Status BRICS Perkuat Posisi RI di Pasar Global

Masuknya Indonesia ke dalam kelompok ekonomi BRICS semakin memperkuat peluang kerja sama energi dengan negara-negara seperti Rusia, China, dan India. Hal ini ditegaskan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebutkan bahwa kerja sama ini tidak bertentangan dengan asas politik bebas aktif Indonesia.

“Ketika kita gabung BRICS dan ada peluang dapat minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada masalah, kenapa tidak?” kata Bahlil di Jakarta.

Ia juga menegaskan bahwa Indonesia tetap terbuka terhadap kerja sama dari blok ekonomi lain, seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), selama memberikan manfaat bagi negara.

Langkah Strategis Atasi Ketergantungan Energi

Impor minyak dari Rusia ini dinilai sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber energi nasional. Saat ini, Indonesia masih mengandalkan impor LPG dari AS yang mencapai 57 persen. Oleh karena itu, pembukaan impor dari Rusia bisa menjadi alternatif penting.

Pemerintah berusaha menekan ketergantungan pada satu negara pemasok sekaligus mencari harga yang lebih kompetitif. Dengan mengikuti prosedur ketat dan tunduk pada regulasi internasional, Indonesia berupaya tetap menjaga hubungan diplomatik sembari memperkuat ketahanan energi dalam negeri.

Pilihan Untukmu