JAKARTA – Komisi X DPR RI menyetujui pemberian status kewarganegaraan Indonesia kepada empat pesepakbola perempuan keturunan Indonesia. Persetujuan ini diberikan dalam rapat kerja bersama Menteri Pemuda dan Olahraga yang digelar di Gedung DPR, Senin (26/5), dan menjadi langkah strategis untuk memperkuat Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia.

Keempat pesepakbola yang disetujui untuk dinaturalisasi adalah Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon. Mereka diketahui memiliki garis keturunan Indonesia dan telah menunjukkan minat kuat untuk membela Merah Putih di level internasional.

"Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi pemberian kewarganegaraan RI atas nama Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon," ujar Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI.

Keputusan ini akan segera dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Selasa (27/5), untuk disahkan secara resmi. Hetifah menegaskan bahwa persetujuan ini telah melalui prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku, termasuk pertimbangan dari sisi kontribusi terhadap pembangunan prestasi olahraga nasional.

Sebelumnya, permohonan naturalisasi ini juga telah melewati tahap pembahasan bersama Komisi III dan Komisi XIII DPR RI, termasuk sesi bersama Kementerian Hukum dan HAM serta PSSI. Hasilnya, seluruh pihak sepakat bahwa langkah ini sejalan dengan kepentingan nasional dan perkembangan sepak bola Indonesia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut baik keputusan ini. Menurutnya, naturalisasi empat pemain ini merupakan bagian dari strategi besar untuk membangun kesetaraan dan prestasi di antara timnas sepak bola putra dan putri Indonesia.

“Ketika sepak bola wanita kita sempat mengalami mati suri beberapa tahun lalu, dua tahun terakhir kami terus berkomitmen untuk membangun kembali kejayaan sepak bola putri. Kami ingin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara tim putra dan putri,” ujar Erick.

Ia juga menambahkan bahwa proses seleksi terhadap pemain yang dinaturalisasi dilakukan dengan ketat dan profesional, termasuk melalui pemantauan performa, integritas, dan kesiapan berkontribusi untuk bangsa.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan federasi dalam mengembangkan Timnas Putri Indonesia, terutama untuk menghadapi berbagai ajang internasional seperti SEA Games, AFF Women's Championship, hingga kualifikasi Piala Asia dan Piala Dunia Wanita FIFA.

Dengan disetujuinya naturalisasi empat pemain ini, publik menaruh harapan besar terhadap kebangkitan prestasi sepak bola putri Indonesia di panggung internasional. Ke depan, proses integrasi ke dalam skuad nasional dan persiapan teknis akan menjadi fokus utama PSSI bersama timpelatih.