SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau yang akrab disapa Cak Eri mengambil langkah tegas dengan memimpin langsung operasi pemberantasan premanisme, juru parkir (jukir) liar, dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Pahlawan. Operasi ini diawali dengan apel besar yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya pada Selasa (3/6), yang diikuti oleh jajaran pemerintah kota, kepolisian, TNI, dan unsur keamanan lainnya.
Dalam amanatnya di hadapan ribuan peserta apel, Cak Eri menegaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk membersihkan Surabaya dari berbagai tindakan yang meresahkan masyarakat.
"Kami hari ini turun untuk memastikan tidak ada penguasaan lahan oleh kelompok tertentu dengan cara paksa, tidak ada jukir liar, maupun pencurian kendaraan bermotor," tegasnya.
Operasi ini menjadi bentuk respons pemerintah terhadap keluhan warga yang masih menemukan praktik-praktik tersebut meski telah dilakukan berbagai sosialisasi sebelumnya.
Cak Eri menyatakan bahwa sosialisasi dan peringatan sudah cukup diberikan kepada pelaku. Selama ini, banyak masyarakat yang merasa aparat dianggap diam dan tidak tegas menindak pelanggaran.
"Sudah cukup kami melakukan sosialisasi. Selama ini, seluruh aparat dianggap diam, seakan tidak punya taji," ujar Cak Eri.
Oleh karena itu, operasi kali ini melibatkan seluruh elemen, mulai dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, hingga BPBD, untuk memastikan bahwa masalah ini dapat diselesaikan secara menyeluruh.
Operasi ini akan menyasar lokasi-lokasi yang kerap menjadi tempat mangkalnya jukir liar, seperti area depan toko waralaba, kawasan pedestrian, dan titik-titik rawan lainnya. Cak Eri menekankan bahwa operasi bukan sekadar tindakan simbolis, melainkan upaya serius untuk menciptakan Surabaya yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.
"Kami pastikan, kami hadir untuk membela rakyat kita. Surabaya jangan dibuat gaduh! Surabaya harus ramah untuk warganya," tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan sebelumnya di mana Pemkot Surabaya berencana mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan pengusaha menyediakan jukir gratis. Selain itu, Cak Eri juga dikenal tegas dalam menangani masalah kenakalan remaja dengan menerapkan kebijakan pembinaan di asrama sebagai alternatif dari penahanan di barak.
Operasi pemberantasan premanisme dan jukir liar ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku sekaligus memulihkan rasa aman warga Surabaya.
Dengan kolaborasi antarinstansi yang solid, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk terus membersihkan kota dari berbagai bentuk pelanggaran yang mengganggu ketertiban umum. Masyarakat pun diimbau untuk aktif melaporkan berbagai tindakan yang mencurigakan agar upaya penegakan hukum dapat berjalan lebih efektif.
