Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 07 Juni 2025

Politik

Indonesia–Australia Perkuat Kemitraan Strategis, Bahas PoA 2025–2029 hingga Respons Tarif Global AS

Ima KarimahKamis, 05 Juni 2025 10:33 WIB
Indonesia–Australia Perkuat Kemitraan Strategis, Bahas PoA 2025–2029 hingga Respons Tarif Global AS

Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Hon. Don Farrell, di Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris

ratecard

PARIS – Indonesia dan Australia menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat Comprehensive Strategic Partnership (CSP) di tengah dinamika ekonomi global. Hal ini disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Hon. Don Farrell, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris, Rabu (4/6).

Menko Airlangga menyambut baik pengesahan resmi Plan of Action (PoA) 2025–2029 CSP yang sebelumnya ditandatangani Perdana Menteri Australia Hon. Anthony Albanese saat kunjungan kenegaraan ke Indonesia, 15 Mei lalu.

“PoA ini menjadi dasar penting untuk mendorong kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, energi bersih, transformasi digital, dan ketahanan rantai pasok,” ungkap Airlangga.

Implementasi PoA sebelumnya (2020–2024) dinilai berhasil meningkatkan kerja sama ekonomi, antara lain melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jawa Power dan program pertukaran vokasional.

Dalam pertemuan, Indonesia juga mendorong pengaktifan kembali forum Economic, Trade and Investment Ministers’ Meeting (ETIMM) dan Senior Economic Officials’ Meeting (SEOM), yang sebelumnya efektif dalam menyelaraskan kebijakan ekonomi kedua negara. Indonesia berharap forum tersebut bisa dilaksanakan secara reguler untuk memperkuat dialog ekonomi bilateral yang konstruktif dan berorientasi hasil.

Topik strategis lain yang dibahas adalah kebijakan tarif global, khususnya pengumuman tarif universal 10% oleh Pemerintah AS. Indonesia menyampaikan keprihatinannya atas dampak kebijakan proteksionis tersebut terhadap stabilitas perdagangan dan rantai pasok global.

Menko Airlangga menegaskan pentingnya solidaritas antara Indonesia dan Australia dalam menjaga keterbukaan pasar dan memperkuat sistem perdagangan multilateral berbasis aturan. “Perlu ada penolakan terhadap tindakan sepihak dan dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral yang adil,” katanya.

Terkait Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Airlangga menyambut baik usulan evaluasi umum atas perjanjian yang telah berjalan lima tahun. Evaluasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan manfaat IA-CEPA, terutama bagi sektor UMKM, investasi, dan harmonisasi standar bersama. Indonesia juga menghargai keberlanjutan dukungan terhadap program IA-CEPA Katalis.

Di forum multilateral, Indonesia mengapresiasi dukungan Australia terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD dan meminta dukungan penuh untuk keanggotaan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), setelah Indonesia menyelesaikan kuesioner keanggotaan.

Airlangga juga mengapresiasi kerja sama teknis melalui program Prospera yang telah berjalan sejak 2018 dan berharap keberlanjutannya melalui Prospera 2.0 bisa mendukung kebijakan ekonomi masa depan.

Menutup pertemuan, Indonesia menyambut baik Southeast Asia Economic Strategy to 2040 yang diluncurkan Australia, dan menyatakan kesiapan untuk menjajaki kerjasama konkret di bidang transisi energi, ekonomi digital, dan pendidikan.

Pilihan Untukmu