Breaking News :
KanalLogoLogo
Selasa, 17 Juni 2025

Wisata

Pemandu Lokal Taman Nasional Gandang Dewata Dilatih untuk Interpretasi Keanekaragaman Hayati

Ima KarimahSenin, 09 Juni 2025 09:28 WIB
Pemandu Lokal Taman Nasional Gandang Dewata Dilatih untuk Interpretasi Keanekaragaman Hayati

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) menggelar Pelatihan Interpretasi Keanekaragaman Hayati (Kehati) bagi pemandu lokal Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD)

ratecard

MAKASSAR -  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) menggelar Pelatihan Interpretasi Keanekaragaman Hayati (Kehati) bagi pemandu lokal Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD) pada 26–28 Mei 2025 di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemandu wisata dalam menyampaikan informasi ekosistem dan flora-fauna endemik TNGD secara edukatif dan komunikatif kepada pengunjung.

Pelatihan diikuti oleh berbagai komunitas dan pelaku ekowisata seperti Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Sulawesi Barat, Ekowisata Batu Bulan, Ekowisata Orong Sisiku, KPA Quarlez, KPA Mamasa Pelang Buana, dan pemandu lokal Malino Gowa.

Sejumlah narasumber dihadirkan untuk memperkuat materi pelatihan, di antaranya Maipa Dia Pati dari BBKSDA Sulsel yang memaparkan pengelolaan kawasan dan perizinan pendakian, serta Ibrahim Paotonan dari Dinas Pariwisata Mamasa yang mengulas strategi pengembangan ekowisata lokal. Akademisi Universitas Sulawesi Barat, Muh. Syarif dan Yulsan Demma Semmu, memberikan materi tentang keanekaragaman hayati dan identifikasi flora-fauna endemik. Sementara itu, tim Klik Hijau yang terdiri dari Dr. Anis Kurniawan dan Dr. Irfan Palippui menyampaikan teknik interpretasi wisata alam. Seluruh sesi difasilitasi oleh drh. Nur Fadhilah Pardan dari BBKSDA Sulsel.

Pelatihan ini diharapkan tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan teknis, tetapi juga memperkuat peran mereka sebagai penyampai pesan konservasi kepada wisatawan. Para pemandu dilatih untuk memberikan pengalaman wisata yang inspiratif, membangun kesadaran pelestarian alam, dan mempromosikan wisata berbasis konservasi.

Sebagai tindak lanjut, BBKSDA Sulsel merancang sejumlah langkah strategis, termasuk pendampingan perizinan usaha mandiri, sosialisasi SOP pendakian, studi banding ke taman nasional lain yang telah menerapkan praktik pemanduan profesional, serta pelatihan Search and Rescue (SAR) untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Tingginya partisipasi menunjukkan komitmen bersama dalam mengembangkan wisata alam yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di kawasan TNGD. Program ini diharapkan menjadi pijakan awal menuju masa depan ekowisata Gandang Dewata yang lestari dan memberi manfaat ekonomi maupun edukatif bagi masyarakat lokal.

Pilihan Untukmu