Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 15 Juni 2025

Sosial

Bupati Raja Ampat dan Gubernur Papua Barat Daya Klaim Masyarakat Tolak Penutupan Tambang Nikel di Pulau Gag

Mita BerlianaSenin, 09 Juni 2025 17:34 WIB
Bupati Raja Ampat dan Gubernur Papua Barat Daya Klaim Masyarakat Tolak Penutupan Tambang Nikel di Pulau Gag

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia

ratecard

RAJA AMPAT- Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam secara kompak menyatakan bahwa masyarakat Pulau Gag menolak penutupan tambang nikel yang dikelola PT GAG Nikel. Pernyataan ini disampaikan saat mendampingi kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke lokasi pertambangan pada Sabtu (7/6).  

Elisa Kambu mengklaim bahwa masyarakat setempat, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua, bahkan menangis saat memohon agar tambang tidak ditutup. "Mereka mengatakan, 'Pak Menteri, tambang ini tidak boleh ditutup. Ini harus dilanjutkan,'" ujar Elisa dalam keterangan pers yang diterima media, Minggu (8/6). Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengikuti keinginan masyarakat, mengingat pertambangan dinilai penting untuk kesejahteraan warga Pulau Gag.  

Sementara itu, Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam juga menyatakan bahwa masyarakat tidak menginginkan operasi PT GAG Nikel dihentikan. Menurutnya, tambang tersebut menjadi penopang kehidupan warga setempat. Dari hasil peninjauan lapangan, Orideko menyatakan tidak menemukan kerusakan lingkungan seperti yang ramai diberitakan di media sosial. Meski demikian, ia meminta perusahaan meningkatkan pengawasan untuk mencegah dampak negatif terhadap ekosistem.  

Kunjungan Menteri ESDM ini dilakukan untuk menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak terkait potensi kerusakan lingkungan di Pulau Gag, yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada 2023. Pemerintah menyatakan belum menemukan bukti kerusakan masif seperti yang dikhawatirkan. Elisa Kambu berencana mengajak media untuk melihat langsung kondisi Pulau Gag dalam waktu dekat guna memberikan gambaran yang lebih transparan.  

Sejumlah organisasi lingkungan, termasuk Greenpeace Indonesia, tetap mendesak pencabutan izin pertambangan di kawasan tersebut, mengingat nilai ekologis Pulau Gag yang tinggi. Namun, pemerintah daerah dan masyarakat setempat tampaknya masih memprioritaskan manfaat ekonomi dari aktivitas pertambangan nikel.

Pilihan Untukmu