
MALANG - Universitas Brawijaya (UB) menerima sebanyak 5.764 mahasiswa baru dari total 79.985 pendaftar pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.116 mahasiswa diusulkan mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Imam Santoso, M.P., menyampaikan bahwa proporsi penerima KIPK mencapai sekitar 20 persen dari total mahasiswa yang diterima melalui jalur SNBT. “Ini merupakan hal yang baik, karena menunjukkan komitmen UB terhadap pemerataan akses pendidikan tinggi,” ujarnya.
Program studi (prodi) dengan peminat terbanyak di rumpun Saintek adalah Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dengan 3.295 pendaftar. Sementara itu, di rumpun Soshum, Ilmu Hukum dari Fakultas Hukum menjadi prodi dengan peminat tertinggi, yaitu 3.147 orang.
Prodi dengan persaingan terketat di rumpun Soshum meliputi:
Psikologi (FISIP): 90 diterima dari 2.538 peminat (3,82%)
Kewirausahaan (FEB): 32 diterima dari 810 peminat (3,95%)
Ilmu Komunikasi: 87 diterima dari 2.187 peminat (3,98%)
Sastra Cina (FIB): 33 diterima dari 634 peminat (5,21%)
Pariwisata: 50 diterima dari 899 peminat (5,56%)
“Untuk Sastra Cina saya cukup kaget karena banyak peminatnya, mungkin karena perkembangan industri di Cina yang semakin pesat,” ungkap Prof. Imam.
Di rumpun Saintek, lima prodi dengan tingkat keketatan tertinggi yaitu:
Farmasi (FK): 54 diterima dari 1.695 peminat (3,19%)
Pendidikan Dokter (FK): 105 diterima dari 3.295 peminat (3,19%)
Pendidikan Dokter Gigi (FKG): 50 diterima dari 1.532 peminat (3,26%)
Teknik Industri (FT): 66 diterima dari 1.670 peminat (3,95%)
Ilmu Gizi (FIKES): 54 diterima dari 1.243 peminat (4,34%)
Mahasiswa yang diterima melalui jalur SNBT berasal dari 37 provinsi di Indonesia. Tiga provinsi dengan jumlah terbanyak adalah Jawa Timur (2.647 mahasiswa), Jawa Barat (759), dan DKI Jakarta (511). Selain itu, terdapat satu mahasiswa dari sekolah luar negeri yang juga diterima.