Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 15 Juni 2025

Wisata

24.800 Wisman Kunjungi Jatim pada April 2025, Naik 58,5 Persen

Ima KarimahJumat, 13 Juni 2025 21:22 WIB
24.800 Wisman Kunjungi Jatim pada April 2025, Naik 58,5 Persen

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat di kwasan wisata Bromo. Foto: dok.humasjatim

ratecard

SURABAYA – Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Timur terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat sebanyak 24.800 kunjungan wisman masuk melalui Bandara Juanda pada April 2025, naik 58,5 persen dibandingkan Maret 2025 (15.647 kunjungan).

Secara kumulatif, sepanjang Januari–April 2025, tercatat 81.771 kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda.

Wisman asal Tiongkok mendominasi dengan 8.471 kunjungan atau 34,16 persen dari total. Disusul Malaysia (5.267 kunjungan), Singapura (1.754), dan peningkatan signifikan dari Thailand, yakni 403,82 persen dari 131 kunjungan di Maret menjadi 660 kunjungan pada April.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut kenaikan ini sebagai bukti meningkatnya kepercayaan internasional terhadap Jatim sebagai destinasi wisata. Menurutnya, pertumbuhan ini hasil sinergi semua pihak dalam menjaga kualitas layanan dan daya tarik destinasi.

Pemprov Jatim terus mengembangkan kawasan unggulan seperti Bromo-Tengger-Semeru, Kawah Ijen, Pantai Selatan, dan destinasi budaya Madura, dengan pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Konektivitas udara juga jadi fokus, termasuk pembukaan rute baru seperti Thailand–Surabaya dan Guangzhou–Surabaya, serta penjajakan kerja sama dengan maskapai regional.

Untuk mendukung kebutuhan wisatawan modern, Pemprov menyediakan platform digital SIDITA dan Majapahit Digital (Majadigi) sebagai sarana promosi, reservasi, dan informasi destinasi. Pemanfaatan teknologi dianggap selaras dengan tren wisata global yang menuntut kemudahan dan kenyamanan.

Selain promosi luar negeri melalui diaspora dan duta wisata, Khofifah menekankan pentingnya penerapan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) serta peningkatan kapasitas SDM pariwisata melalui pelatihan dan sertifikasi.

“Pariwisata bukan hanya soal angka kunjungan, tapi dampaknya. Ketika pariwisata tumbuh, ekonomi lokal bergerak, budaya terangkat, dan masyarakat sejahtera,” ujarnya.

Khofifah juga mengajak masyarakat menjaga keramahan, kebersihan, dan kenyamanan destinasi wisata sebagai bentuk promosi paling nyata di mata wisatawan dunia.

Pilihan Untukmu