Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 18 Juni 2025

Property

Kementerian PKP Gandeng Komunitas Anak Muda Bahas Konsep Rumah Subsidi di Perkotaan

Ima KarimahSenin, 16 Juni 2025 15:50 WIB
Kementerian PKP Gandeng Komunitas Anak Muda Bahas Konsep Rumah Subsidi di Perkotaan

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati mengajak dua komunitas anak muda, Bankir Muda dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata), untuk memberi masukan terhadap konsep usulan rumah subsidi baru yang dirancang di kawasan perkotaan.

ratecard

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan dan Kawasan Perkotaan (PKP) mengajak dua komunitas anak muda, Bankir Muda dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata), untuk memberi masukan terhadap konsep usulan rumah subsidi baru yang dirancang di kawasan perkotaan.


Konsep rumah subsidi ini ditampilkan dalam bentuk mock up di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, dan dinilai relevan dengan kebutuhan generasi milenial dan Gen Z, terutama yang bekerja di kota namun memiliki keterbatasan finansial.


Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, mengatakan bahwa pemerintah terbuka untuk mendengar masukan dari berbagai komunitas guna menyempurnakan kebijakan rumah subsidi sebagai bagian dari Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.


“Kami ingin semua pihak ikut berdiskusi dan berkontribusi dalam penyusunan regulasi rumah subsidi. Rumah subsidi ini penting untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dengan angsuran KPR FLPP suku bunga tetap 5 persen, dan masa tenor hingga 20 tahun,” ujar Sri.


Koordinator Masata, Indra Diwangkara, menilai rumah subsidi yang diusulkan sangat relevan bagi pelaku UMKM, pariwisata, budaya, serta pekerja lepas yang banyak berasal dari kalangan muda.


“Kami mendukung konsep ini karena cocok untuk kaum muda, minimalis, dekat dengan pusat kerja, dan dapat mempermudah mobilitas. Kami siap membantu sosialisasi program ini ke anggota kami,” kata Indra.


Senada, Koordinator Bankir Muda dari Nobu Bank, Riana Yohanes, menyampaikan bahwa para bankir muda juga memerlukan rumah dengan harga terjangkau di kawasan strategis.


“Dengan gaji awal yang masih kecil, kami butuh opsi rumah yang angsurannya ringan. Rumah subsidi ini bukan hanya solusi tempat tinggal, tapi juga bentuk investasi masa depan,” ujarnya.


Sri Haryati juga menyampaikan bahwa saat ini Kementerian PKP sedang mempertimbangkan penambahan tipe rumah baru yang lebih kecil dan efisien dari tipe 21 dan 27 yang mulai jarang dibangun. Diskusi dilakukan dengan berbagai pihak seperti pengembang, Kadin, Hipmi, dan Ikatan Arsitek Indonesia.


“Tujuannya agar rumah subsidi semakin menarik bagi generasi muda karena rumahnya kecil, dekat tempat kerja, dan harganya terjangkau,” jelasnya.

Pilihan Untukmu