
JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan sebanyak 1.323.459 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) gagal menerima bantuan sosial (bansos) tahap kedua akibat berbagai kendala teknis. Meski penyaluran tahap kedua ditargetkan rampung pekan ini, masalah administrasi menjadi penyebab utama gagalnya transfer bantuan.
Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menjelaskan masalah utama berasal dari rekening tidak aktif, tidak ditemukan, serta ketidaksesuaian antara nama dan nomor rekening. "Jika nama dan nomor rekening tidak cocok, proses penyaluran otomatis gagal," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/6).
Untuk mengatasi masalah ini, Kemensos akan berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memverifikasi kelayakan penerima. Pemerintah juga tidak menutup kemungkinan adanya kejanggalan data yang perlu ditindaklanjuti secara hukum, terutama jika terindikasi terkait aktivitas ilegal seperti judi online.
Masyarakat yang belum menerima bansos diminta segera melapor untuk mempermudah proses verifikasi. Kemensos juga akan mencocokkan data dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekstensi Nasional (DTSEN) guna memastikan akurasi penerima.
Hingga saat ini, bansos PKH telah tersalurkan ke 7.991.960 KPM (80%), sedangkan bantuan sembako telah diterima lebih dari 14 juta KPM dari total 18,3 juta penerima. Gus Ipul meminta masyarakat bersabar selama masa transisi penyaluran ini.