
SURABAYA - Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, bersama beberapa kepala desa dari Pulau Masalembo mendatangi Kantor PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur di Surabaya pada Kamis (19/6). Mereka melaporkan kondisi penerangan listrik di pulau tersebut yang sering mengalami pemadaman.
Darul Hasyim menyatakan bahwa beberapa desa di Masalembo, seperti Desa Masalima dan Desa Sukajeruk, mengalami mati lampu setiap hari. Warga membutuhkan pasokan listrik yang stabil untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Kecamatan Masalembo merupakan daerah pemilihannya, sehingga ia merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Kemas Abdul Gaffur, menjelaskan bahwa pemenuhan listrik di Pulau Masalembo telah masuk dalam program Listrik Desa (Lisdes) dengan target operasional pada 2026. PLN sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sejak 2023, namun terkendala administrasi kepemilikan lahan di Desa Masalima.
PLN berkomitmen mempercepat penyelesaian proyek tersebut dengan berkoordinasi bersama berbagai pihak. Sebagai langkah sementara, sejak 12 Mei 2025, PLN telah menambah jam operasional listrik di Pulau Gili Raja, Sumenep, dari 4 jam menjadi 12 jam per hari dengan menambah satu unit PLTD. Saat ini, terdapat 2.453 pelanggan di pulau tersebut dengan kapasitas pembangkit 1.110 kW.