
Setelah 62 tahun tidak tercatat dalam literatur ilmiah, echidna moncong panjang Attenborough (Zaglossus attenboroughi) akhirnya berhasil diidentifikasi kembali di Pegunungan Cyclops, Papua. Penemuan mamalia purba yang bertelur ini memberikan harapan baru bagi upaya konservasi keanekaragaman hayati dan menegaskan Indonesia sebagai rumah bagi spesies unik di dunia.
Echidna moncong panjang merupakan salah satu dari lima spesies mamalia bertelur yang masih bertahan hingga saat ini. Spesies yang dinamai untuk menghormati naturalis Sir David Attenborough ini sering disebut sebagai "fosil hidup" karena garis keturunannya yang diperkirakan sudah ada sejak 200 juta tahun lalu. Tim peneliti dari Universitas Oxford berhasil mengumpulkan bukti keberadaan echidna melalui jebakan kamera yang dipasang di area seluas 7 km persegi di ketinggian 2.000 meter.
Selama beberapa dekade, satu-satunya bukti keberadaan spesies ini hanyalah spesimen mati yang disimpan di museum Belanda. Namun pada 2023, tim peneliti berhasil menangkap 110 foto dari 26 kejadian terpisah yang membuktikan echidna masih hidup di habitat alaminya. Penelitian ini juga melibatkan pengetahuan masyarakat adat yang selama bertahun-tahun melaporkan keberadaan hewan misterius tersebut.
James Kempton, ahli biologi dari Universitas Oxford, menekankan pentingnya penemuan ini bagi pemahaman evolusi mamalia. Echidna termasuk dalam kelompok monotremata yang terpisah dari jalur evolusi mamalia lain lebih dari 200 juta tahun lalu. Saat ini, Pegunungan Cyclops menjadi satu-satunya habitat yang dikonfirmasi masih dihuni spesies ini.
Penemuan kembali echidna moncong panjang Attenborough menjadi kabar baik di tengah krisis keanekaragaman hayati global. Lebih dari 2.000 spesies saat ini diklasifikasikan sebagai "spesies yang hilang", dan penemuan ini membuktikan bahwa beberapa di antaranya mungkin masih bertahan di wilayah yang belum tereksplorasi dengan baik. Keberhasilan identifikasi echidna ini sekaligus menegaskan pentingnya upaya konservasi terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.