SURABAYA - Seorang siswi SMP berinisial RAB (15) asal Kecamatan Tegalsari, Surabaya, yang sempat dilaporkan hilang selama 19 hari, akhirnya ditemukan di sebuah hotel bersama empat pria dewasa. Korban diduga terlibat dalam praktik prostitusi online setelah diajak oleh teman perempuannya yang lebih tua, LZV (20).  

Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati, menjelaskan bahwa kasus ini bukan sekadar anak hilang, melainkan korban telah terpengaruh untuk bergabung dalam aktivitas prostitusi online. "Ini sudah open BO, dia sudah gabung dengan yang dewasa. Temannya yang menginap di hotel itu yang punya aplikasi," ujar Ida. Meski demikian, korban tetap dianggap sebagai korban karena dipengaruhi oleh teman dewasa tersebut.  

Setelah ditemukan, korban menjalani tes narkoba dan dinyatakan positif mengonsumsi sabu. Pemerintah Kota Surabaya berencana merehabilitasi korban, meski masih berkoordinasi dengan keluarga. "Anak ini sakit karena sudah konsumsi narkoba. Kami ingin merawatnya, tapi masih berdiskusi dengan orang tuanya," jelas Ida.  

Kanit PPA Polrestabes Surabaya, Iptu Eddie Octavianus Mamoto, menyatakan bahwa polisi belum menemukan cukup bukti untuk menetapkan kasus ini sebagai tindak pidana perdagangan orang (TPPO). "Saat penggerebekan, tidak ada bukti persetubuhan sedang terjadi," kata Eddie.  

Kasus ini bermula ketika orang tua korban melaporkan anaknya hilang pada 28 Mei 2025. Polisi kemudian menemukan korban di sebuah hotel di Tegalsari pada 14 Juni 2025, bersama empat pria berinisial RH (22), DA (23), RAF (18), RH (21), dan LZV. Selain itu, polisi juga menemukan sabu, alat hisap, dan timbangan elektronik di kamar hotel. Barang bukti tersebut kini ditangani Sat Narkoba Polrestabes Surabaya.