
JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menilai Generasi Z memiliki modal kuat untuk menjadi motor penggerak reformasi birokrasi di Indonesia. Saat ini, aparatur sipil negara masih didominasi Generasi Milenial ke atas, sementara transformasi birokrasi membutuhkan keahlian digital dan perubahan budaya kerja yang banyak dimiliki Gen Z.
Mohammad Ridwan, Kepala Pusat Perencanaan Kebutuhan ASN BKN, mengungkapkan antusiasme Gen Z terlihat dari jumlah pelamar CPNS 2024 yang mencapai hampir 3 juta dari total 250.000 formasi. "Dominasi saat ini masih dipegang Gen Y atau Milenial, tapi Gen Z tidak kalah banyak dan akan segera meningkat," ujarnya dalam Talkshow Depolpe Kagama di Jakarta, Sabtu (21/6).
Ridwan menekankan karakteristik Gen Z seperti idealisme, keaslian (authenticity), dan pemikiran inklusif sangat sesuai dengan kebutuhan birokrasi modern. Mereka dinilai cocok menjadi agen perubahan, digital champion, duta inovasi layanan, serta katalis budaya baru di lingkungan ASN. "Gen Z adalah digital native. Modalitas mereka sangat tepat dengan apa yang dibutuhkan birokrasi Indonesia," jelas Ridwan.
BKN memandang transformasi birokrasi saat ini membutuhkan lompatan besar dalam digitalisasi dan adaptasi budaya kerja. Dalam proses ini, Gen Z diposisikan sebagai penggerak utama, bukan sekadar pelengkap. "Peluang dan tantangan di ASN bisa dijawab dengan modalitas yang dimiliki Gen Z. Selamat datang di ASN bagi Generasi Z," pungkas Ridwan.