SURABAYA - Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama memasuki tahap II berupa tes bakat skolastik dan kepribadian, yang akan diikuti 7.920 peserta dari total 13.426 pendaftar. Peserta yang lolos tahap ini akan lanjut ke tahap akhir, yaitu wawancara.

Untuk menjamin objektivitas dan kualitas seleksi, Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Kemenag menggandeng Pusat Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UIN Sunan Ampel Surabaya serta Applied Psychology Center (APC) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kolaborasi ini menghasilkan instrumen tes yang valid dan relevan melalui FGD pada 20–22 Juni 2025 di Surabaya.

Kepala PUSPENMA Ruchman Basori menegaskan, awardee BIB tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia, tangguh, dan berkarakter moderat. “Ia harus berwawasan kebangsaan dan mampu menyelesaikan studi tepat waktu,” ujarnya, Jumat (20/6).

Wakil Rektor III UIN Sunan Ampel, Abdul Muhid, menyampaikan kesiapan lembaganya mendukung proses seleksi. Sementara Kepala PSPPP, Kusaeri, memastikan penyusunan soal dilakukan secara kolaboratif dan ilmiah bersama pakar dari berbagai universitas, termasuk UGM, UNAIR, UNDIP, UIN Malang, dan lainnya.

FGD ini turut dihadiri Wakil Rektor II Prof. Dr. Wiwik Setiyani, para pakar psikologi, perwakilan PUSPENMA, serta pimpinan Fakultas Psikologi UIN Sunan Ampel. Kegiatan ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala PUSPENMA dan UIN Sunan Ampel.

PUSPENMA, lembaga strategis di bawah Kemenag berdasarkan PMA No. 25 Tahun 2024, memiliki peran penting dalam pengembangan SDM nasional berbasis keagamaan melalui beasiswa pendidikan.