Breaking News :
KanalLogoLogo
Senin, 23 Juni 2025

Ekbis

Harga BBM Berpotensi Naik Drastis Akibat Serangan AS ke Iran, Harga Minyak Dunia Capai Rp 2,1 Juta

Mita BerlianaSenin, 23 Juni 2025 00:34 WIB
Harga BBM Berpotensi Naik Drastis Akibat Serangan AS ke Iran, Harga Minyak Dunia Capai Rp 2,1 Juta

ilustrasi

ratecard

JAKARTA - Eskalasi konflik di Timur Tengah memicu kekhawatiran pasar global setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6). Serangan ini berpotensi mendorong kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia secara tiba-tiba. Situasi semakin memanas setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital distribusi minyak dunia yang melintasi lebih dari 20 juta barel minyak mentah per hari.  

Indonesia, yang masih bergantung pada impor minyak mentah dan BBM, berisiko terdampak fluktuasi harga. Data Kementerian ESDM mencatat impor minyak mentah Indonesia pada 2023 mencapai 132,39 juta barel, sementara hingga semester pertama 2024, impor telah mencapai 62,20 juta barel. Kenaikan harga minyak dunia diprediksi memicu inflasi dan ketidakstabilan ekonomi global.  

Analis energi memproyeksikan harga minyak mentah bisa melonjak hingga USD 130 per barel (setara Rp 2,1 juta) jika Selat Hormuz benar-benar ditutup. Lonjakan ini berpotensi memicu kenaikan harga produk turunan minyak, seperti solar dan avtur, serta memperburuk inflasi di negara-negara pengimpor energi. Goldman Sachs memperingatkan dampaknya terhadap pasar keuangan dan daya beli masyarakat.  

Sementara itu, Iran melalui Korps Garda Revolusi (IRGC) menyatakan perang terbuka terhadap AS dan Israel, meningkatkan ketegangan di kawasan. Pemerintah Israel telah menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi, membatalkan aktivitas non-esensial sebagai antisipasi serangan balasan. Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengancam bahwa serangan AS akan berakibat kerugian besar.  

Pasar global kini memantau perkembangan respons Iran dan kebijakan AS, dengan risiko gangguan pasokan energi yang dapat memperparah gejolak ekonomi dunia.

Pilihan Untukmu