JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyoroti kekosongan sejumlah posisi Duta Besar (Dubes) RI di negara-negara strategis seperti Amerika Serikat (AS), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York dan Jenewa, serta Jerman. Menurut Dasco, meskipun pemerintah telah menginformasikan nama-nama calon, DPR masih menunggu surat pengajuan resmi untuk memulai proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).  

"Kami dapat informasi bahwa calonnya sudah siap, tapi DPR baru bisa menindaklanjuti setelah ada pengajuan resmi dari pemerintah," kata Dasco melalui laman dpr.go.id, Rabu (25/6). Ia menekankan pentingnya posisi-posisi tersebut bagi diplomasi Indonesia dan memastikan Komisi I DPR akan mengevaluasi kualifikasi calon secara ketat.  

Kursi Dubes RI untuk AS sendiri telah kosong sejak Juli 2023 setelah Rosan Roeslani ditarik menjadi Wakil Menteri BUMN. Presiden Prabowo Subianto dikabarkan telah menyaring 4-5 kandidat akhir, namun keputusan definitif masih menunggu proses konsultasi internal.  

Ketiadaan duta besar dianggap dapat mempengaruhi kelancaran hubungan bilateral, termasuk dalam negosiasi kebijakan penting seperti tarif dengan AS. Meski delegasi tinggi tetap menjalankan fungsi diplomatik, kehadiran Dubes dinilai krusial untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global. DPR berencana membahas lebih lanjut proses pengisian jabatan ini dalam Rapat Pimpinan dan Badan Musyawarah yang digelar bersamaan dengan masa sidang baru.