
BALI - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital akan memperkuat potensi wisata kesehatan di Indonesia. Kedua fasilitas ini diresmikan Presiden Prabowo Subianto di Sanur, Bali, Rabu (25/6).
"Peresmian ini sesuai dengan skema pengembangan pariwisata kesehatan berbasis fasilitas layanan kesehatan yang telah tersertifikasi dan terakreditasi, baik nasional maupun internasional," kata Widiyanti dalam keterangannya, Kamis (26/6). KEK Sanur yang dikembangkan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) ini menempati lahan seluas 41,6 hektare dengan fasilitas terintegrasi seperti rumah sakit, akomodasi, pusat konvensi, dan ruang pemulihan berbasis budaya lokal.
Widiyanti menjelaskan, KEK Sanur dan Bali International Hospital dirancang untuk menciptakan ekosistem wisata kesehatan yang menyeluruh. Rumah sakit internasional ini akan menyediakan layanan unggulan di bidang kardiologi, onkologi, neurologi, hingga pengobatan alternatif.
"Integrasi fasilitas kesehatan dan pariwisata menjadi nilai tambah penting. Kami mendorong daerah lain membentuk entitas kolaboratif untuk mengoordinasikan ekosistem serupa," ujarnya.
Keberadaan KEK Sanur diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan di kawasan ASEAN dan dunia. Widiyanti menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengembangkan kapasitas pelaku usaha dan masyarakat dalam mendukung industri wellness tourism.
"Kita perlu memperkuat industri pendukung dan keterampilan SDM agar Indonesia menjadi destinasi pilihan wisata kesehatan di Asia Tenggara," pungkas Menteri Pariwisata.